10 Desember 2016

Dia Bilang Saya Psikopat?

Desember 10, 2016 2 Comments

"Tahu gak kamu dibilang psikopat loh sama si *****"

Jdeeerr. Mendadak petir di siang bolong.

Entah itu maksudnya hanya bercanda atau memang yang bersangkutan berniat bilang seperti itu. Yang pasti saya cukup merasa heran dengan penilaiannya.

Maksud saya apakah orang ini benar-benar mengatai saya begitu atau sebenarnya dia bahkan tidak tahu arti sesungguhnya dari seorang psikopat.

Oke pada konteks ini saya asumsikan apa yang dikatakan teman saya memang benar seperti itu. Karena saya sendiri tidak mendengarnya secara langsung. Tapi ini cerita dari mulut teman saya. #lebihnyeseklagi


Source : https://www.encrypted-tbn3.gstatic.com

Bayangkan itu seorang gadis normal disebut sebagai psikopat di belakangnya. Kalau mau sedikit menggali ilmu dari om Google atau sumber lainnya, mestinya tahu yang dimaksud psikopat adalah seorang pembunuh berdarah dingin.

Salah satu contoh psikopat that you must know itu misalnya seperti tokoh komik Joker yang digambarkan sebagai musuh Batman. Dimana Joker ini diceritakan merupakan tokoh dalang kejahatan dan seorang pembunuh. Ditambah lagi Joker ini merupakan psikopat dengan rasa humor yang sadistik. Lihat saja itu, mulutnya yang merah terlihat tersenyum lebar tapi really looks creepy.

Tokoh fiktif psikopat lainnya sebagai gambaran lain yang lebih mengerikan itu misalnya seperti tokoh Jigsaw dalam film Saw yang super sadis. Jigsaw digambarkan memakai topeng kepala babi dan jubah hitam-merah dengan tubuh yang mulai membusuk karena penyakit kankernya, dan sering menggunakan boneka bernama Billy dengan sepeda roda tiga mininya untuk mewakilkan dirinya di hadapan para korban dan polisi. Jigsaw bahkan digambarkan menjadi sosok pembunuh berantai yang menjadikan nyawa manusia sebagai permainan yang mengerikan, dan rasa-rasanya sangat mustahil bisa dilakukan di dunia nyata.

Coba bayangkan itu? Bagaimana mungkin kata psikopat yang disematkan kepada dua tokoh sadis pembunuh mengerikan diatas, juga disematkan kepada saya? Hufffttt

Oke, back to the point ...

Jadi hanya karena saya hampir tidak pernah berbicara dengannya dan terlihat pendiam lantas bisa dengan seenaknya saja mengatakan orang lain adalah seorang psikopat. Are you serious?

Apakah pendiam itu bisa direpresentasikan sebagai seorang psikopat? Apa korelasinya coba?

Baca : Catatan Manusia Introvert

Jujur saya sih gak begitu peduli pas dengar bahwa saya dikatakan seperti itu. Karena hal itu sama sekali gak benar. Tapi gak bisa dipungkiri juga saya sempat memikirkannya juga. Heran aja sih ... kok bisa ya saya sampai dikira seorang psikopat?

Hmmm ... itulah manusia. Kadang menilai seenak jidatnya aja. Inilah yang menjadi salah satu alasan terbesar saya lebih suka untuk diam saja. Karena lidah itu sangat tajam. Kalau tidak dijaga bukan hal aneh lagi kalau bisa melukai hati orang lain. Bukankah Rasulullah juga menganjurkan kalau kita tidak bisa berkata yang baik maka sebaiknya diam saja.

Jadi kalau kata-kata yang kita luncurkan sekiranya bukan hal yang baik atau tidak penting mestinya mulut mendingan dikunci aja, kan? Apalagi kalau yang diucapkan hanyalah ghibah atau lebih parah lagi adalah fitnah semata (asumsi secara subjektif).

Tapi kalau dengan diam malah dikira psikopat memang agak nyelekit sih. Tapi yaudah lah ya wong setunggal aja kok yang bilang gitu. Wkwkwk ... sisanya pada bilang saya kalem kok.

Sudah cukup sekian dan terima kasih. Sorry curcol. Ini cerita lama yang tiba-tiba teringat lagi. InsyaAllah gak ada dendam sama sekali kok. Cuma sebagai pembelajaran saja untuk kita semua.

Seperti kata-kata klasik ini, "Don't judge cover by its cover"Bukan bermaksud membela diri sendiri. Tapi ini adalah nasehat untuk saya dan kalian juga yang baca. Bahwa menilai orang lain itu tidak bisa dilihat dari apa yang terlihat saja. Tapi nilailah dari apa yang terdapat dalam dirinya yang sesungguhnya. Karena pencitraan hanya untuk terlihat baik dimata semua orang tidak selamanya berarti orang itu memang benar-benar orang yang baik.

Oke, see you in my next post! ✌