20 Februari 2017

Xenophobia Masyarakat Korea Selatan

Februari 20, 2017 0 Comments

Teman-teman semua, terutama nih yang demen banget sama yang namanya Korea, pernah gak nonton reality show Korea di KBS World yang judulnya 'My Neighbour, Charles' (MNC)?



Nah, jadi saya suka banget nih pantengin acara ini lewat Youtube. Dalam rangka mempelajari bahasa sekaligus budaya Korea, acara TV ini cocok banget buat ditonton. 

Apalagi disini bakalan digambarkan gimana sih kehidupan para WNA dari berbagai penjuru dunia yang sedang tinggal di Korea Selatan, baik untuk sekolah, kuliah, bekerja bahkan menjadi ibu rumah tangga disini. 


Yang pasti ini reality show recommended banget buat yang punya keinginan untuk tinggal dan sekolah disana, dan menjadi seorang diaspora di Korsel tentunya.

Tapi, setelah menonton hingga puluhan episode dari MNC, saya akhirnya sampai pada satu titik kesimpulan bahwa ternyata :

Mayoritas masyarakat Korea cukup rasis dalam menyikapi adanya para pendatang asing ke negara mereka.

Bagaimana mengatakannya, ya? Hmmm...

Jadi, gini ... mereka itu ingin masyarakat global memandang mereka sebagai negara yang ramah dan baik, tapi dilain sisi mereka sepertinya tidak bisa menghilangkan satu phobia kronis mereka.

Xenophobia.

Nah, xenofobia ini sendiri adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing. Beberapa definisi menyatakan xenofobia terbentuk dari keirasionalan dan ketidakmasukakalan.

Ya, ini adalah kenyataan yang sangat pahit bagi yang punya keinginan tinggal disana, tapi inilah kenyataan yang sesungguhnya. Mayoritas dari mereka itu kayak punya alergi gitu kalau ketemu sama orang asing.


Bahkan dalam kasus yang paling parah, orang tua di Korea bahkan secara terang-terangan berusaha menjauhkan anak mereka berdekatan apalagi berteman dengan anak-anak asing, terutama yang berkulit hitam atau gelap. Intinya mereka itu sering menunjukkan sikap rasis, entah secara terang-terangan atau pun hanya secara implisit. Jadi gak heran kalau orang Korea itu rasisnya mengakar banget dan sulit untuk dihilangkan.


Sebenarnya hal ini sendiri erat kaitannya dengan kondisi masyarakat mereka yang sangat homogen, sehingga gak aneh kalau mereka itu jadi rasis dan bersikap antipati kepada orang-orang yang terlihat 'aneh' dan berbeda dari mereka.


Tapi, jangan khawatir! Meskipun mayoritas orang Korea cukup rasis, para generasi millenial mereka ternyata cukup berpikiran lebih terbuka kok. Jadi, kalau ada rencana mau tinggal atau kuliah di sana gak perlu takut berlebihan untuk permasalahan rasisme ini sih.

Selain punya xenophobia, orang-orang Korea itu punya semacam standar ganda gitu juga. Mereka itu nasionalis banget sama masalah apapun yang menyangkut negara mereka. Selalu mati-matian bela negaranya. Jadi kalau ada warga asing di negara mereka itu, somehow mereka selalu memaksakan peribahasa di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. 

Jadi, apapun yang biasa dilakukan di Korea, mau gak mau harus diikuti juga sama orang asing yang tinggal disana. Seperti maksa mereka untuk mengikuti acara minum-minum yang sudah jadi kebiasaan mereka.

But... in other case, pada saat mereka jadi diaspora di negeri orang mereka tuh malah kayak gak mau melepas kebiasaan mereka selama di Korea, bahkan meskipun hal itu bertentangan dengan norma dan adat di negara itu.

Yah, jadi kesimpulannya sih, ya gitu deh... nonton aja acara ini dijamin pasti bakalan kaget dan mungkin bisa memberikan sedikit gambaran kalau kita jadi orang asing yang tinggal disana. Intinya disana itu kayaknya harus kuat-kuat iman dan taqwa sih ... hehe

Oke, see you in my next post! ✌