14 April 2017

Nostalgia Game BULLY : Scholarship Edition Indonesia

April 14, 2017 1 Comments

Oke hello guys ... akhirnya saya nulis lagi nih postingan tentang game. Tapi saya belum bisa lanjutin postingan tentang Clock Tower 3 yang lalu dalam waktu dekat ya, karena masih belum dapat ilham untuk menuliskannya. Entah sampai kapan~~~

Jadi, sebenarnya sejak beberapa tahun belakangan saya udah jarang banget yang namanya main game. Apalagi update soal game-game terbaru. Sejak mulai beranjak dewasa saya udah jarang mainin konsol game atau game di pc, eaaaa. Karena mulai meninggalkan kebiasaan main game, maka kalau ditanya, saya tahunya paling game yang jadul-jadul aja. Dan i'm not pro for sure.

Oh ya, saya juga gak terlalu suka main game di hp atau yg bisa didownload di PlayStore, jadi saya juga enggak banyak tahu caranya main game-game di hp apalagi yang main secara online itu. Meskipun setahu saya penggemarnya banyak dan sangat populer saat ini.

Tapi gak tahu kenapa, kalau ingat game-game yang saya suka mainin dulu kayak suka jadi kangen gitu. Hahha ... tapi desire buat maininnya sih udah gak terlalu menggebu-gebu sih. Hanya sebatas kayak mau nostalgia aja masa-masa kecil pas masih hobi-hobinya mainan. Dan kayak terkadang suka ngingat-ngingat gitu jalan cerita gamenya, which is video game yang ada storyline-nya gitu. Makanya saya jadi pengen nulis review tentang game-game yang saya suka pas jaman dulu di blog ini sekarang. Siapa tau ada pembaca yang lagi pengen nostalgia juga, kan?

Nah, jadi salah satu game yang menurut saya paling seru pas dulu itu salah satunya adalah game BULLY Scholarship Edition. Game ini memang sudah lama, tapi kayaknya masih seru dan relate deh kalau dimainin di zaman sekarang.

Oke, jadi saya pertama kali mainin game ini tuh pas liburan naik kelas 2 SMP sekitar tahun 2008. Waktu itu mainnya di rental PS punya om pas lagi main ke Jawa Tengah, dan artinya waktu itu saya main sama para stranger gitu, gak bayar lagi aduhhh.

Dan wow ternyata keren banget gamenya kayak mirip main GTA tapi versi anak sekolahan makanya kayak masih sama-sama ada unsur kekerasannya gitu, dan waktu itu menurut saya visual grafik video gamenya udah sangat bagus banget lah untuk ukuran sekelas PS2. Tapi jangan bandingkan dengan PS4 ya, karena apalah dah terpelanting PS2 mah kalau soal grafik...

Karena mainnya rasanya cuma sekilas doang, cuma buat ngisi waktu luang pas lagi gak ada agenda jalan-jalan keliling Jawa. Jadinya game itu kayak membayangi kepala saya buat mainin lagi gitu lebih jauh, tapi sayangnya gak bisa. Karena waktu itu di rumah udah gak buka rental PS lagi, dan artinya bapak gak beli kaset-kaset PS lagi buat distock. Dan saya kayak gak punya daya buat cari kaset gamenya karena cuma anak SMP doang saat itu. Dan akhirnya saya pun beralih ke komik-komik dan nonton anime untuk mendistraksi diri saya dari pengen mainan PS, terutama game BULLY ini.

Oh ya FYI, bapak saya udah gak buka rental PS lagi waktu itu (sebelum liburan ke Jawa) jadi semua PS kami dikirim ke Jawa Tengah buat bisnis keluarga disana. Dan hanya menyisakan satu PS 2 yang sampai saat ini masih awet banget dan gak rusak sama sekali. Kayaknya sih gara-gara udah diganti pake hard disk gitu dulu, jadi gak perlu ganti optiknya mulu. Dan nyatanya memang awet banget, cuma sayangnya pilihan main gamenya jadi terbatas gitu, cuma itu-itu doang dan gak bisa pakai kaset lagi mainnya.

Oke, back to topic...

Nah, jadi akhirnya selang beberapa tahun (gak ingat tepatnya kapan) setelah pertama kali main BULLY saya akhirnya bisa mainin lagi game ini. Yeayyy!

Tapi udah gak lewat PS 2, tapi pakai game versi PC-nya. Which is saya pakai laptop saya buat maininnya. Dan ternyata gak ada perbedaan yang berarti pas maininnya, selain masalah penggunaan keyboard dan bukannya pakai stick.

Dan setelah saya mainkan lagi, akhirnya saya mulai bisa memahami jalan cerita yang disuguhkan di game ini. Yang mana saat mainin game ini otak saya mungkin udah cukup mumpuni untuk bisa memahami maksud gamenya dengan lebih baik. Walaupun tetap aja masih hobi ngeskip bagian video pas sebelum mulai misinya.

Sebelum saya ceritain kesan dan pesan(?) pas main game BULLY. Ada baiknya saya ceritain sedikit ya tentang gamenya terlebih dahulu.



Jadi, BULLY ini masih satu saudara sama Grand Theft Auto (GTA) makanya masih gak jauh-jauh dari kekerasan gamenya karena memang diperuntukkan buat pemain 13+ gitu. Yaitu sama-sama dirilis dan dikembangkan oleh Rockstar. Dirilis tahun 2006 pertama kalinya untuk platform PS2. Dan pada tahun 2008 dibuatkan versi Scholarship Edition untuk versi Wii, Xbox 360 dan PC (Microsoft). Bedanya sih kayaknya cuma di tambahan kelas. Di Scholarship Edition ada tambahan kelas untuk pelajaran Matematika, Geografi, Biologi dan Musik.

Ceritanya bermula lewat adegan sebuah mobil yang tengah melaju di jalan. Di dalam mobil tersebut ada anak cowok berambut pitak yang sedang berdebat dengan ibunya, dan ada lagi seorang laki-laki paruh baya sedang menyetir, yang ternyata merupakan ayah tiri baru anak itu.

Sebut saja nama anak itu Jacky (hahaha enggak deng namanya Jimmy Hopkins, coy). Ternyata si Jimmy ini ceritanya mau dikirim ke Boarding School gitu alias sekolah asrama sama ibunya. Nah belakangan diketahui si Jimmy ini abis dikeluarin dari sekolahnya yang sebelumnya karena kelakuan nakalnya. Bahkan dia hampir gak diterima di banyak sekolah karena track record-nya yang jelek di sekolah sebelumnya. Dilain sisi si Jimmy ini kayak berpikir ibunya pengen ngebuang dia gitu, karena mau asyik berduaan sama suami barunya aja.

And finally, Jimmy pun sampai di sekolah barunya. Bullworth Academy. Entah apa maksud dari Bull nya, entah Bull (Banteng) atau singkatan dari Bully (haha... ya kali). Yang pasti sekolah ini itu isi orangnya macem-macem banget. Ada yang kayak masih SD gitu sampai yang badannya seukuran anak kuliahan.

Jadi sekolah ini sepertinya sekolah terpadu gitu. Selain itu seragam yang mereka gunakan berbeda-beda. Di sekolah ini juga seperti ada kasta-kasta (geng/kelompok) tertentu yang menentukan popularitas dan kedudukan antara siswa satu dengan siswa lainnya di sekolah. Dan sesuai dengan namanya, game ini secara garis besar menceritakan tentang sistem dan teknis pembullyan yang terjadi di Bullworth Academy, sekolah barunya Jimmy.

So, di sekolah baru Jimmy ini ada beberapa kelompok geng yang memiliki base camp mereka masing-masing :

1. Russel and the Gank. Buset dah ... pake the gank segala. Alias geng Bullies. Nah ini adalah kelompok pembully yang paling pertama mulai ngebully si Jimmy pas dia masuk sekolah. Mereka dicirikan dengan pakaian seragam kemeja berwarna putih polos dengan celana panjang abu-abu (mirip seragam anak SMA di Indonesia). Seragam mereka cenderung serampangan (digulung-gulung, kancing terbuka, dikeluarkan). Anak-anak yang ada dalam kelompok ini terkenal suka mengandalkan otot mereka instead their brain. Mereka adalah anak-anak yang paling jago dan hobi dalam hal ngerjain anak-anak lain seperti menyembunyikan mereka kedalam loker, mendorong masuk ke tempat sampah, menempelkan kertas ke punggung dengan tulisan 'kick me', melempar buku kearah siswa lain, ngelempar kelereng di lantai atau bahkan sampai cairan kimia yang kayak bom petasan dan tingkah-tingkah pembullyan fisik lainnya yang identik dengan anak-anak nakal. Mereka tidak punya tempat nongkrong yang spesifik karena cenderung berkeliaran dimana saja, terutama di asrama cowok dan di dalam gedung sekolah. Bos dari geng ini bernama Russel Northtop, anak yang berbadan sangat besar tapi bukan gendut. Russel ini terkenal mudah ngamuk dan gampang tersulut emosinya. Berkelahi seperti algojo adalah keahliannya.

2. Nerds. Sesuai namanya mereka adalah anak-anak kutu buku yang tentunya punya base camp spesial yaitu di perpustakaan. Kelompok ini dicirikan dengan anak-anak yang memakai seragam sweater berwarna hijau, berkacamata dan memiliki tampang nerd dengan properti buku yang sering mereka bawa-bawa. Mereka adalah target utama pembullyan Russel and the gank. Mereka awalnya tidak punya respect pada Jimmy karena citranya yang buruk sejak awal kedatangannya ditambah lagi dengan tampangnya. Tapi kemudian para nerdies ini malah mulai menggunakan jasa Jimmy untuk melindungi mereka dari serangan bully geng Russel dan geng lainnya. And then si Jimmy jadi banyak dapat uang hasil misi dari kelompok nerdies ini. Selain sering ada di perpus, mereka juga punya base camp sendiri yaitu di gedung astronomi dekat dengan lapangan baseball. Ketua geng Nerdies ini adalah Earnest Jones, si jomblo ngenes yang diam-diam sangat berambisi untuk menjadi presiden siswa di sekolah.

3. Preppies. Nah ini nih kelompok paling bergengsi disini, karena para anggotanya adalah anak-anak orang kaya. Dipimpin oleh anak bernama Derby Harington. Ciri-ciri mereka adalah yang memakai seragam sweater berwarna biru laut dan rata-rata memiliki postur tubuh yang tinggi. Mereka terkenal sombong tapi gak senakal anak-anak geng Bullies. Yang paling spesial adalah mereka punya kayak gedung sendiri di dalam lingkungan sekolah yang sangat wah dalamnya. Belum lagi mereka ternyata juga punya base camp di luar sekolah, dipinggir pantai gitu tempatnya dan di tengah misi Jimmy ambil alih tempat ini buat jadi rumah singgah save game karena berhasil menaklukan anak-anak Prep yang tajir-tajir ini. Hahahaha.

4. Jocks. Nah, kalau anak-anak atlit yang maniak olahraga satu ini biasanya sering ditemui di sekitaran gedung aula olahraga sekolah atau gedung gym/pool dan juga di lapangan baseball. Dipimpin oleh Ted Thompson. Mereka rata-rata memakai atribut baseball seperti jaket, kaos, topi, dan para anak-anak gadisnya memakai kostum cherrs. Kelompok ini terkenal galak banget kalau ada yang masuk ke daerah teritorial mereka, gak heran lah soalnya mereka dikenal sebagai geng paling kuat di sekolah. Si Jimmy bahkan suka dikejar-kejar kalau lagi ada di daerah kekuasaan mereka ini. Masalahnya mereka ngejarnya bukan satu orang tapi rame-rame! Dan kalau ketangkap, si Jimmy ini bisa dihajar abis-abisan. Pokoknya anggota mereka adalah yang paling cenderung kuat sebagai lawan berkelahi bagi Jimmy, ditambah postur tubuh mereka yang atletis dan besar-besar membuat Jimmy seringkali harus berujung masuk ke UKS jika mencoba melawan mereka di awal-awal permainan (skill berkelahi masih dasar).

5. Greasers. Anak-anak ini punya ciri khas memakai jaket kulit/denim dan celana jeans. Berpenampilan tidak seperti anak sekolahan. Tempat kekuasan mereka adalah bengkel auto yang masih ada di sekitar lingkungan sekolah serta New Coventry (yang mirip daerah industri kota). Ibaratnya penampilan mereka itu kayak anak-anak SMK teknik mesin/otomotif gitu. Geng ini dipimpin oleh anak bernama Johnny Vincent, dan geng mereka adalah yang terkuat kedua setelah geng para atlit. Misi bersama para Greaser dimulai saat si Johnny meminta bantuan Jimmy untuk memata-matai pacarnya Lola yang berselingkuh darinya dengan Gord.

6. Anak-anak yang tidak teridentifikasi (tidak punya geng tertentu) yang menjadi bagian dari cerita utama dan misi :

-Gary Smith : Nah ini orang pertama yang mencoba bersosialisasi dengan Jimmy saat ada di sekolah barunya, meskipun Jimmy awalnya terlihat sama sekali tidak tertarik dengannya. Gary ini wajahnya tergolong lumayan lah kalau dibandingkan dengan Jimmy, dengan ciri khas alis yang terbelah. Mereka akhirnya menjadi teman dekat dan banyak melakukan misi bersama. Sayangnya diakhir-akhir chapter, si Gary telah menjadi pengkhianat dan bahkan berusaha untuk memfitnah Jimmy agar dimusuhi oleh orang-orang satu sekolah.

-Pete Kowalski : Salah satu teman dekat Jimmy lewat perkenalannya dengan Gary. Mempunyai kepribadian yang cenderung nerd, yaitu sangat pemalu dan minderan. Seringkali juga jadi bahan mainan Gary saat di asrama untuk diteasing. Petey adalah orang yang tetap menjadi sahabat Jimmy, meskipun Gary sendiri telah berkhianat dari Jimmy. Bahkan Petey selalu membantu Jimmy saat semua orang menjadi marah dan mulai kembali memusuhi Jimmy akibat ulah si Gary.

-Zoe Taylor : Gadis yang pernah dikeluarkan dari sekolah Bullworth oleh kepala sekolah karena mengadu tentang pemukulan yang dilakukan oleh kepsek sendiri. Di akhir misi, Jimmy kemudian membantu Zoe untuk bisa kembali bersekolah di Bullworth Academy.

Nah, kayaknya cukup deh penjelasan tentang geng dan beberapa tokoh yang ada di dalam game Bully. Karena siswa lain yang muncul saat bermain tidak tergabung dalam kelompok geng apapun, dan bukan merupakan bagian utama dari cerita BULLY. Hanya sebagai pemanis buatan biar ceritanya kelihatan lebih real barangkali.

Secara garis besar game Bully menceritakan perjalanan Jimmy di sekolah barunya. Dari yang benar-benar 0% respect dari semua geng, hingga mendapatkan 100% respect dari mereka semua setelah semua misi yang Jimmy lakukan dapat menaklukan geng mereka. Sejak awal mulai bersahabat dengan Gary, sampai harus bermusuhan karena ambisi pribadi Gary. Dan... untuk detail cerita, mending mainin sendiri aja kan ya... hahaha

Fitur dari game Bully ini sebenarnya memang mirip kayak GTA, tapi versi anak sekolahan. Dia bisa naik sepeda dan juga skuter tapi gak bisa naik mobil. Kalau lagi males jalan si Jimmy juga bisa pakai skateboardnya, atau kalau lagi iseng bisa mainan pakai ketapelnya atau gak foto-foto wajah siswa yang berkeliaran. Untuk melengkapi foto buku tahunan yang didapatkan setelah complete dengan kelas fotografi.

Di tengah chapter, gerbang sekolah terbuka dan Jimmy bisa main-main ke kota. Nah, orang-orang yang ada di kota atau di luar lingkungan sekolah ini kemudian disebut dengan Townies.

Di luar sekolah, Jimmy bisa pergi ke toko baju dan salon untuk mengubah penampilannya, bekerja sambilan mengantar koran atau memotong rumput taman, berbelanja di toko serta menginap di rumah save house. Oh ya, si Jimmy ini juga bisa berenang seperti Carl Johnson (CJ) di GTA SA ternyata.

Yang paling asyik dari suasana di luar sekolah adalah ada tempat bermain di kota yang buka 24 jam dengan tiket masuk seharga 1 dollar. Ada beragam wahana permainan seperti roller coaster bahkan sampai arena balapan go kart yang bisa dimainkan.

Ada pula pameran orang-orang freak di tempat ini. Disini juga banyak tempat permainan dengan bonus kupon yang bisa ditukarkan dengan macam-macam hadiah. Bahkan bisa sampai tukar motor skuter disini. Sayangnya gak seperti di GTA, Jimmy layaknya manusia di dunia nyata yang bisa kecapean kalau terlalu lama bermain. Sehingga sebisa mungkin harus segera pulang ke asrama untuk tidur kalau gak mau pingsan di tengah jalan. Tapi kalau malas jalan untuk pulang, bisa naik bus dengan berhenti di bus stop yang tersebar di beberapa titik lalu pencet R dan akan diantar sampai depan gerbang sekolah.

Main di game bully juga gak bisa sebebas main GTA. Saat bolos jam pelajaran, Jimmy bisa ditangkap oleh gurunya. Bahkan jika dia bolos ke luar sekolah, polisi yang patroli juga akan ikut menangkapnya dan membawanya kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran. Tidak hanya itu, kalau bermain sampai kemalaman dan tidak berada di asrama setelah jam 10, guru dan polisi ini juga akan menangkapnya dan membawanya ke dalam asrama untuk segera tidur. Anak sekolahan banget ya~

Kalau busted karena melakukan pelanggaran, si Jimmy juga harus menjalani hukuman dari guru. Biasanya ujung-ujungnya sih disuruh memotong rumput di halaman sekolah dengan mesin pemotong yang bisa disetir.

Dan masih banyak banget lagi hal-hal menarik yang ada di game bully ini selama menjalankan misi-misinya. Yang pasti game ini merupakan game favorit saya banget karena unik ceritanya dan menyenangkan banget buat dimainin. Tapi satu hal yang harus diingat, jangan pernah tiru adegan kekerasan maupun vandalisme yang ada di game ini ya!

Oke, see you in my next post! ✌