Bagaimana caranya menjelaskan rindu kepada seseorang yang entah siapa dan di mana saat ini.
Untukmu yang jauh di sana, terkadang mata ini iri kepada hati, karena kau ada di hatiku namun tidak tampak di mataku.
Aku tidak memiliki alasan pasti mengapa sampai saat ini masih ingin menunggumu, meski kau tak pernah meminta untuk ditunggu dan diharapkan.
Hati ini meyakini bahwa kau ada, meski entah di belahan bumi mana.
Yang aku tahu, kelak aku akan menyempurnakan hidupku denganmu, di sini, di sisiku.
Maka, saat hatiku telah mengenal fitrahnya, aku akan berusaha mencintaimu dengan cara yang dicintai-Nya.
Sekalipun kita belum pernah bertemu, mungkin saat ini kita tengah melihat langit yang sama, tersenyum menatap rembulan yang sama.
Di sanalah, tatapanmu dan tatapanku bertemu.
Wisshh mendadak baper deh yang baca ... 😆
Udah, udah yang jomblo gak usah baper dulu ... mendingan kita main congklak aja *loh
Gak tau kenapa saya mendadak pengen posting puisi ini. Mungkin karena efek jomblo kelamaan haha ...
Padahal saya selalu pusing dan mendadak mules kalau bahas beginian ... beneran deh.
Ngomong-ngomong soal puisi ini saya punya sebuah cerita nyata yang cukup relevan dengan isi puisi diatas ... kalian mau baca? Enggak? Oh ya udah kalau gitu ...
***
Oke oke tenang jangan kecewa ... itu saya cuma lagi ngomong sama diri sendiri. Kalau gitu saya ceritain ya buat kalian ...
Jadi, once upon a time ...
hiduplah seorang anak gadis yang suka sekali bermain game. Dia tidak pernah pacaran seperti anak-anak kebanyakan seusianya karena terlalu sibuk dengan game-nya. Kalaupun tidak sedang bermain game, dia pasti sedang asik membaca buku-buku komiknya yang hanya seputar dunia ajaib Doraemon, kasus-kasus yang ditemui detektif Conan atau kehidupan di Konohagakure yang bikin kepalanya pusing. Yang pasti dia tidak pernah menjalin hubungan romance sama sekali dengan anak laki-laki manapun. Baginya, cerita-cerita romansa hanya hidup dalam komik dan bukan kehidupannya.
Hingga suatu hari dia bertemu seorang anak laki-laki di kelasnya. Dan saat bertemu anak itu ... dia, dia merasakan .......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Biasa aja.
THE END
Hahaha 😁
Gimana ceritanya? Seru kan?
Gak nyambung, ya? Yakin? Sudah baca semuanya belon?
Kalau Anda jeli, mungkin Anda dapat menemukan setitik hubungan antara puisi diatas dengan cerita yang saya ceritakan tadi.
Gak ketemu? Oke saya bantu deh.
Jadi kalau menurut hemat saya, terkadang orang yang awalnya kita anggap biasa saja, bisa aja suatu saat nanti ternyata malah yang menjadi jodoh kita. Orang yang tidak pernah kita sangka-sangka. Terlepas dari apakah kita akhirnya mendadak jatuh cinta pada dia duluan, sebelum akhirnya Allah takdirkan kita berjodoh dengannya. Atau pun tahu-tahu saja berjodoh tanpa kita pahami alasannya.
Bisa jadi saat ini, jam ini, menit ini dan detik ini jodoh kita sedang melihat langit yang sama di belahan bumi yang berbeda. Sosok asing yang tidak pernah kita bayangkan atau malah orang yang sudah lama kita kenal tapi merasa biasa saja. Suatu saat nanti ternyata menjadi jodoh pendamping hidup kita. Wiiihhhhh ... mantap bener kata-kata ane. Hahaha *tumben
Gak percaya? Tapi udah banyak kok buktinya. Ya, kan? Perlu saya ceritain another story lagi?
Semua teriak "NOOOO!!! Udah baca serius-serius ternyata ceritanya cuma ZONK!"
Iya iya tenang gak lagi kok.
Back to topic.
Jadi buat yang saat ini terlalu sibuk mikirin si dia yang kita sukai, sementara belum tentu dia suka juga sama kita. Alias bertepuk sebelah tangan.
Atau sibuk stalking akun medsos doi setiap hari sampai jempol pegel dan capek hati.
Daripada gitu, mending tenaga buat mikirin dia atau stalking dialihkan buat belajar dan mengenal Rabb kita lebih dekat. Allah yang menciptakan kita, yang memberikan nikmat kepada kita semua, hingga saya bisa nulis semua ini dan kalian bisa baca tulisan saya yang cuma seperti remah-remah gorengan ini. Yakin deh, seiring berjalannya waktu, Allah pasti akan berikan jodoh terbaik untuk kita.
Intinya sih saya cuma mau bilang, yang lagi galau karena jomblo menahun, sementara teman-teman kita sudah pada naik ke pelaminan.
Yuk, alihkan perhatian kita kepada hal lain yang lebih bermanfaat. Karena dia yang kita harapkan itu, belum tentu jodoh kita. Apalagi sampai habisin waktu bersama orang yang belum tentu jodoh kita dalam ikatan tak resmi.
Masa mau sih jagain jodoh orang? Memangnya kita penitipan jodoh apa? Masih mending penitipan anak, yang jagain dapat duit.
Kalau jagain jodoh orang malah kita yang buang-buang duit. Bahkan gak cuma duit, kehormatan pun bisa sampai tergadai. Naudzubillah ...
Apalagi kalau sampai enggak jodoh kan, cuma bisa bikin sakit hati aja dan penyesalan seumur hidup.
Aduh yang nulis jomblo juga, kok bisa-bisanya ngomongin ginian? Haha iya juga ya.
Ini catatan buat saya juga kok. Karena saya cuma manusia yang suka khilaf. Kalau saya tulis ginian dan terlanjur di posting kan, saya ada malu juga kalau lakuin yang sebaliknya saya tulis. Gitu mba sis dan mas bro ... 😁
Oke, see you in my next post ✌
Tidak ada komentar:
Posting Komentar