29 September 2016

Cara Menghadapi Si Tukang Pinjam yang Tidak Tahu Malu (Inspirasi dari Oh My God! Tip)

September 29, 2016 0 Comments

Kalian pernah gak sih punya temen atau kenalan yang suka pinjam barang-barang kalian, tapi pas diminta balikin eh malah banyak banget alesannya?

Punya? Hmm tenang Anda tidak sendiri. Saya juga pernah menjadi korban hal yang sama ... sekaligus menjadi pelakunya ... sometimesss. Ya Allah ... ampuni Baim ya Allah ... *jadiingetbaim

Menurut kalian nyebelin gak, sih?

Nyebelin kan? Tapi itu pasti kalau kita lagi ada di posisi yang dipinjem barangnya. Bukan sebaliknya.

Kalau kita yang lagi minjem, hehehe pasti yang ada kita bakal buat banyak alasan atau malah berusaha menghindar saat melihat si pemilik. Kebanyakan sih karena lupa bawa atau yang paling parah adalah barang yang dipinjam itu ternyata rusak atau malah hilang!

Itu sungguh TER-LA-LU! *alabanghaji

Padahal bisa jadi saat minta dibalikin, si pemilik sedang butuh banget barang yang dipinjam. Bahkan kalaupun akhirnya dibalikin, pemiliknya mungkin sudah keburu 'berjamur' saking lamanya menunggu untuk dikembalikan.

Itulah mengapa dikatakan ada dua tipe manusia di dunia ini. Yang satu adalah saat meminjam barang dari seseorang dan yang satunya lagi adalah saat mengembalikan barang itu.

Ibaratnya saat meminjam dia tampak seperti kucing yang memohon-mohon pada tuannya agar diberi makan. Tapi saat diminta mengembalikan barang, dia malah menjelma menjadi seekor harimau yang siap menerkam balik. Hahaha 😂 itu cuma perumpamaan kok.

Itu baru barang. Kalau uang yang dipinjam lain lagi dah ceritanya. Biasanya lebih rumit dan sulit lagi nagihnya. Apalagi kalau dalam jumlah yang sangaaaat BESAR. Malah saat ditagih, yang pinjem duit biasanya bisa lebih galak dari yang punya duit. Tapi ini benar-benar bukan hal yang sepele. Karenanya, banyak sekali orang saling membunuh bahkan meskipun itu adalah keluarganya sendiri. Gara-gara DUIT! Bayangkan itu! Gara-gara KERTAS!

Naudzubillah ...


***


Oke, tapi jangan khawatir disini Oh My GodTip punya tips bagus. Bagaimana caranya mencegah atau menghadapi teman atau kenalan yang kita kenal suka tidak tahu malu saat meminjam barang atau uang kita.

Silahkan dibaca. Hehe ... kalau enggak begitu bermanfaat. Setidaknya semoga terhibur aja ya buat yang baca ini selagi kepikiran sama barang atau uangnya yang gak dibalik-balikin. ✌



Source : https://encrypted-tbn1.gstatic.com/
 
Langkah pertama untuk melakukan antisipasi terhadap orang yang terkenal punya riwayat suka tidak pernah mengembalikan barang yang mereka pinjam adalah :


DOKUMENTASI!

Ini adalah cara terevolusi dan paling mutakhir yang bisa kamu lakukan untuk mencegah hadirnya wujud manusia tipe yang menyebalkan.

Saat temanmu meminjam barangmu, segera dokumentasikan lewat kamera barang yang ia pinjam + wajah temanmu. Kalau merasa tidak enak melakukannya secara terang-terangan atau dia menolak, lakukanlah secara terselubung. Misalnya dengan mendadak mengajaknya selfie bareng bersama barang yang ia pinjam. Atau yang agak alay adalah merayunya untuk mencoba foto ala-ala endorse artis.

Mereka tidak mengetahui maksudmu, tetapi ini adalah bukti visual bahwa mereka meminjam barangmu

Di era digital sekarang ini, segala hal selalu menuntut berupa bukti fisik. Karena omongan sudah mulai sulit untuk dipegang alias dipercaya. Dia mungkin saja akan berdalih tidak pernah meminjamnya atau pura-pura lupa. Tapi dengan bukti nyata, dia tidak akan bisa mengelaknya.

Nah, dengan ini kamu jadi punya senjata ampuh untuk memintanya mengembalikan barang yang dipinjam. Yaitu bukti tak terbantahkan. FOTO!

Dari bukti itu bahkan kamu bisa mengingat kapan dan dimana kejadian tersebut terjadi. Beserta jam-nya dan pakaian yang ia pakai hari itu sekali pun.

Ketika waktunya mengembalikan sudah tiba, dan mereka mencoba membuat alasan. Serta masih saja ia tidak mau mengembalikan barang yang dipinjam. Cara kedua yang bisa kamu lakukan, yaitu:



UPLOAD

Kamu sudah punya bukti foto. Tapi dia masih mengelak. Simpel! Upload foto itu di medsos-mu atau gantilah foto profil kamu dengan foto itu! Kalau perlu tambahkan caption atau status yang dapat mengundang teman-temanmu dan orang-orang yang terhubung dengan kalian berdua untuk berkomentar. Dan tulis tanggal pinjam dan pemulangan pada status profil kamu yang terlihat di publik. Jangan lupa menge-tag nama orang yang tidak mau mengembalikan barangmu itu.

Kalau beruntung, orang-orang di medsos-mu tersebutlah yang akan membantu menuntut hakmu lewat komentar-komentar mereka. Jika kamu melakukan ini, kamu tidak perlu susah-susah menghampirinya, karena orang disekitarnya yang akan mengomelinya untukmu.

Atau jika tidak ada yang bereaksi, paling tidak dia akan merasa tidak enak dan tidak nyaman sendiri, karena hal itu telah terpublikasi di ruang publik medsos. Sehingga kemungkinan besar dia akan berusaha untuk segera mengembalikannya untuk menghilangkan rasa ketidaknyamanannya.

Dan cara terakhir.

Ini untuk orang yang mengambil uang atau barang yang dipinjam tersebut. Alias bawa lari alias kabur alias mangkir alias gak sesuai perjanjian pengembalian.

Nah, kalau cara yang terakhir ini dilakukan kalau kita sudah terlanjur pinjamkan barang/uang kita, tapi belum dibalikin juga. Dan pastinya kalian semua juga sudah tahu kalau yang satu ini, yaitu:


LAPORKAN KE POLISI!

Hal ini berlaku untuk barang atau uang pinjaman yang jumlahnya besar. Sekitar kisaran >Rp.10.000.000. Untuk hal ini sebaiknya ada bukti berupa surat perjanjian hutang-piutang yang sah di mata hukum. Maka antisipasi yang dapat dilakukan adalah membuat surat perjanjian sebelum memberikan pinjaman. Sehingga jika suatu saat dia lari, kamu bisa mengajukan tuntutan penipuan ke kantor polisi.


***


Oke, jadi itulah beberapa tips yang saya tulis terinspirasi dari video Oh My God! Tip, guys!

Tips-tips diatas dilakukan apabila cara baik-baik dalam menagih tidak bisa ditempuh. Karena yang bersangkutan tidak tahu malu setelah meminjamnya. Dan resikonya cukup tinggi untuk merusak hubungan antara peminjam dan pemilik atau kreditur dan debitur. Karena manusia pada dasarnya suka tersinggung, jadi kalau Anda berani mencoba menyindir mereka seperti salah satu cara diatas. Itu artinya Anda sudah siap menerima segala akibatnya. Benar-benar tidak disarankan ...

Hahaha ... menurut saya tips diatas khususnya yang kedua benar-benar kocak dan belum pernah saya temui sama sekali. Kalau ada yang berani mencoba, resiko ditanggung masing-masing ya ...

Oke, see you in my next post! ✌



BONUS

3 Tipe orang yang gak tahu malu saat ditagih :

Tipe 1 : Pelawak (Tipe yang ini akan berusaha membuat lelucon saat ditagih). Entah itu ia mendadak berlagak seperti Sarimin untuk mengalihkan perhatianmu, atau malah joget konyol didepanmu bukannya segera balikin. Adakah yang begini?

Tipe 2 : Terkena penyakit alzheimer (Pura-pura lupa saat ditagih). Yang ini bener-bener yang paling menyebalkan. Dia bahkan berlagak lupa kalau dia pernah pinjam barang kita, terlepas dari fakta bahwa ia benar-benar lupa atau cuma pura-pura lupa.

Tipe 3 : Penyelam (yang menghindari kamu). Dia adalah sosok ninja yang bisa menghilang setiap kali hampir bertemu kamu. Hide and seek alias main sembunyi-sembunyian adalah keahliannya.

Sebaiknya jangan ada yang jadi manusia dengan tipe-tipe seperti diatas ya! 😉 Kembalikanlah barang atau uang yang kita pinjam tepat waktu dengan kondisi prima dan utuh. Karena kepercayaan itu adalah hal yang sangat berharga dan bukan sesuatu yang dapat kita beli.



18 September 2016

Clock Tower 3 - Nostalgia Mengungkap Cerita Dibalik Clock Tower

September 18, 2016 5 Comments

Kalian tahu game Clock Tower 3?

Yang pernah main pasti tau banget rasa deg-degannya pas main ini game. Serasa kita yang dikejar sama monster-monster hantunya! Horror bener dah ini game rasanya!

Clock Tower 3 ini adalah salah satu judul game horror PlayStation selain Resident Evil yang pernah saya mainkan di masa kecil yang indah dulu. Hahaha 😂

Iya, saya main ini pas masih SD! Tapi gak ingat pas kelas berapa.

Serius anak cewek main PS? Kan yang suka ke rental PS anak-anak cowok.

Gimana gak main. Wong saya anaknya yang punya rental PS. Jadi setiap kali ada kesempatan, pasti saya bakalan mainan PS. Setiap ada game baru saya juga gak pernah ketinggalan untuk cobain main ... gak peduli gamenya gak jelas ... yang penting main!

Saya ingat betul bagaimana akhirnya saya bisa kenal dengan ini game. Jadi dulu ada om berambut gondrong yang saya gak tahu namanya--karena kami selalu hanya manggil om gondrong, yang sering main di rental PS kami.

Gak seperti pemain lainnya yang bermain mengandalkan modal kaset-kaset game yang kami sediakan. Om ini main bawa kaset sendiri!

Dan ternyata oh ternyata game yang dibawa si om tak lain dan tak bukan adalah game Clock Tower 3. Yang notabene dimainkan dengan menggunakan PS 2. Waktu itu baru ada PS 1 sama PS 2.

Wisshh dan luar biasanya ... om ini main game sudah kayak lagi gelar layar tancap. Seru bener ditontonin! Sampai-sampai kami yang nonton malah jadi tegang sendiri saking serunya. Bahkan jadi teriak-teriak sendiri setiap kali om gondrong lagi 'dikejar' sama monster hantunya! Hahaha 😂

Asli, game itu bener-bener berhasil hipnotis kami buat cobain main sendiri juga.

Kami disini saya jelasin itu adalah : saya, kakak saya dan sepupu saya ya.

Jadi singkat cerita kami (khususnya saya dan kakak) akhirnya merengek ke bapak minta kaset game Clock Tower 3 ini dibeli untuk menambah koleksi game PS 2 kami. Dan voila! kami akhirnya bisa menikmati sensasi main game ini secara langsung ... gak sekedar nontonin om gondrong pas lagi main.

Sebelum saya ceritain gimana cerita saat mainin gamenya. Saya mau cerita dulu sedikit tentang game Clock Tower itu sendiri ...

Source : https://en.wikipedia.org/wiki/Clock_Tower_3


Clock Tower adalah game survival horror yang seri pertamanya muncul lewat konsol Nintendo pada tahun 1995 (baru lahir ane). Setelah itu dua seri selanjutnya Clock Tower 2 (1996) dan Clock Tower II : The Struggle Within Ghost (1998) muncul pada konsol PS 1. Dan ... Clock Tower 3 yang kami mainkan adalah game terbaru dari seri game Clock Tower yang rilis di tahun 2002. Dengan seri-seri sebelumnya, tentulah Clock Tower 3 yang paling bagus terutama dari segi visual karena mainnya sudah pakai PS 2.

Oke back to laptop ...

Saya yang masih kecil dan baru saja belajar bahasa Inggris saat kelas 4 SD tentulah tidak paham jalan cerita yang disuguhkan dalam game ini. Yang saya tahu gadis bernama Alyssa yang jadi tokoh utama dalam game ini gak pernah ganti baju seragam sekolahnya sepanjang game! Hahaha ... enggak deng ~ ada sekali ganti baju pas final ngelawan bos utamanya. Itu pun berubah secara ajaib, kayak Cinderella pas baju upik abunya diubah ibu peri jadi gaun cantik untuk ke pesta dansa pangeran. *apaansih

Jadi game ini beda banget sama game Resident Evil (RE) yang saya juga suka mainkan pakai PS 1 dulu. Kalau RE itu berusaha suvive dari zombie dengan dibekali senjata untuk bunuh para zombie dan bosnya. Tapi Clock Tower (CT) gak dibekali satu pun senjata! Hemat saya, itu mungkin karena Alyssa masih dibawah umur kali ya ... hahaha *maksa

Bayangkan dia pergi berkeliling kota mati hanya berbekal botol air. Wkwkwk ... serius ini! Jadi botol itu fungsinya buat nampung air suci gitu. Ngisinya di guci atau tempat air pancuran yang keluar dari mulut singa ... iya singa patung.

Fungsinya air suci ini :
1. Membuka pintu, lantai atau tempat yang disegel dengan simbol aneh.
2. Buat nyipratin ke muka hantu kalau-kalau dia mendadak muncul dihadapan Alyssa. Biar apa? Biar hantunya bisa jumpalitan sesaat. Nah kalau udah gitu si Alyssa bisa kabur atau sembunyi.
3. Kayaknya itu aja deh fungsinya. Yang pasti ini air gak diminum sama Alyssa. Heran juga ya ... dia gak ada hausnya lari-larian sepanjang game? 😞

Intinya Alyssa hanya perlu menghindari para monster hantu dengan berlari atau bersembunyi di tempat-tempat yang sudah disediakan(?) Gak ada adegan tembak-tembakan, pukul-pukulan atau tusuk-tusukan pokoknya. Semua adegan kekerasan bersenjata hanya dilakukan oleh para monster jahat ... dan bos geng nya 😨

Tapi setelah Alyssa bisa menemukan semua yang perlu ia cari. Maka tiba-tiba saja langit menjadi gelap gulita terus ada lagu ala-ala anime dan tahu-tahu saja tangannya Alyssa sudah bawa panah beserta busurnya.

Kenapa begitu? Karena ini adalah saatnya melenyapkan monster hantu yang hampir sepanjang waktu ngintilin dia. Cara kalahkan monsternya simple saja : tembakkan panah beberapa kali kearah monster sampai dia terikat dan tak bisa bergerak lagi. Tapi masalahnya, susaaahh sekali bisa nembakin panah kearahnya ...

Saya inget banget monster hantu pertama yang gangguin Alyssa itu badannya gede dan bawa palu segede gaban. Monster ini adalah pelaku yang membunuh anak kecil berambut pirang dikuncir dua bernama May Norton, yang merupakan seorang pianis cilik.

Ceritanya sebelum ada perang, May tinggal berdua dengan ayahnya yang merupakan penjahit jas. Namun karena terjadi peperangan, ayah May harus ikut menjadi tentara dalam perang. Sehingga May akhirnya jadi ditinggal sendiri di rumah.

Nah, pada saat itulah si May dibunuh oleh monster palu ini. Padahal May saat itu semestinya dalam waktu dekat akan melakukan konser pianonya. Tapi dia keburu meninggal ... sehingga arwah-nya bergentayangan di sekitar gedung konser piano yang jadi tempat misi pencarian bagi Alyssa.

Yang paling serem di chapter pertama ini adalah dengerin musik piano yang dimainkan May.
Musik yang dimainkan May berulang kali ternyata belakangan saya ketahui merupakan permainan piano milik Chopin yang judulnya Fantasie Impromptu. Belum lagi saat main piano si May ini tiba-tiba suka nangis dengan suara tersayat. Coba dengerin deh dan bayangkan nuansa seremnya ... Ergghh 😱 Dan yang gak kalah bikin serem itu juga pas denger si monster manggil, "ALYSSA! WHERE ARE YOU!?". Sementara Alyssa bersembunyi di suatu tempat.

Sepanjang main juga musiknya itu loh bikin orang deg-degan asli! Bahkan suara detak jantung Alyssa yang ketakutan itu juga seringkali muncul. Seakan-akan kita sendirilah yang sedang dikejar-kejar. Belum lagi kalau Alyssa-nya lagi panik parah karena ulah monster palu. Larinya udah kayak orang habis mabuk laut, jadi susah dikendalikan.

Sebelum pergi ke gedung konser piano, Alyssa juga harus bertemu arwah hantu yang bergentayangan mengganggu Alyssa dengan mengejarnya atau bahkan mendekapnya ketika lewat disekitar mayatnya. Hal ini dikarenakan mereka adalah semacam hantu penasaran, jadi ada saja yang harus Alyssa lakukan untuk membuat jiwa hantunya terbebas. Contohnya : cariin cincin mereka yang hilang! Hahaha 😅 ada-ada aja dah...

Di chapter awal, petualangan dimulai saat Alyssa pulang ke rumahnya, karena ia tinggal di boarding school selama ini. Dan di rumah inilah Alyssa menemukan botol air sakti yang jadi teman perjalanannya sampai akhir.

Singkat cerita, mendadak dirinya terjebak dalam dimensi lain setelah melewati daerah yang tersegel dalam rumahnya sendiri. Setelah sebelumnya dia panik sendiri gara-gara saat di kamar ia mendenger suara piano misterius yang berujung Alyssa terbirit-birit berlari keluar pintu kamar.

Tapi begitu keluar pintu kamar dan menembus segel, Alyssa malah berada dalam lorong sempit dengan 2 pintu disetiap ujungnya. Sayangnya pintu yg dilewati sebelumnya telah terkunci sehingga mau tidak mau Alyssa harus pergi dari lorong itu lewat pintu satunya yang mirip pintu sel.

Mendadak setelah ia sudah berada diluar, keadaannya menjadi sangat kacau. Bom berulang kali dijatuhkan lewat pesawat tempur di daerah itu dan Alyssa jadi guling-guling kesana kemari demi menyelamatkan dirinya saat tembakan bom terus menerus dijatuhkan hingga mengenai gedung-gedung disekitar Alyssa. Bis dua tingkat yang menjadi tempatnya berlindung pun sampai terguling dan hampir saja menimpa tubuhnya. Dan kota itu benar-benar telah menjadi sebuah kota mati tak berpenghuni setelahnya ...

Anehnya ternyata Alyssa telah terjebak untuk berada di masa lampau, entah sudah berapa puluh atau ratus tahun lamanya. Yang pasti saat itu Alyssa berada di kejadian dan tempat pada masa lalu. Ia seakan-akan dituntut untuk membantu membebaskan jiwa-jiwa yang masih bergentayangan dari masa lalu.

Yang pasti misi goal pada chapter pertama ini adalah memberikan jam saku milik ayah May yang hilang pada May di gedung pertunjukkan. Sehingga jiwa anak dan ayah itu bisa kembali bersama dan May bisa pergi ke surga *ceritanya.

Dan ... masih banyak lagi chapter-chapter lain yang gak kalah serunya menurut saya setelah kisah May, ayahnya dan monster palu. Oh iya ayahnya May juga meninggal di waktu yang hampir bersamaan rasanya. Bukan karena monster tapi. Ayahnya meninggal saat perang. Ketika itu ayahnya terkena ledakan bom hingga ayahnya terpental dan tertancap di pagar berduri ...

Rencananya setelah postingan ini, saya ingin kembali menonton gameplay dari Clock Tower 3. Kalau dulu ketika memainkan game ini saat SD saya bahkan tidak mengerti dengan baik jalan cerita sesungguhnya karena gak ngerti bahasa Inggris dan hobi nge-skip. Maka dari itu di tulisan-tulisan yang akan datang, saya berencana untuk menceritakan kembali detail jalan cerita dari perjalanan Alyssa mencari ibunya yang hilang ... loh kok baru disinggung sekarang. Iya! soalnya saya baru ingat tujuan utama Alyssa berlari-lari dan bersembunyi serta main panah-panahan itu ya cari ibunya! Entar jadinya kayak cerita sinetron ya? ... hahaha bisa jadi bisa jadi ... 😆



Oke, see you in my next post! ✌


Catatan Manusia Introvert

September 18, 2016 0 Comments

Kalian mungkin pernah dengar kata ini, kan? Iya, introvert. Temennya ekstrovert.

Yang belum tahu silahkan searching sendiri dulu ya di google ... karena agak lumayan ribet juga kalau harus dijelasin semuanya.

Oke, singkatnya introvert itu merupakan jenis kepribadian dimana si empunya biasanya dikenal pendiem oleh orang-orang disekitarnya. Padahal ~ ... hahaha 😂

Menurut berbagai sumber yang saya baca, orang-orang introvert itu jumlahnya tergolong minoritas di muka bumi ini. Karena dunia ini pada dasarnya didominasi oleh para kaum ekstrovert. Makanya kalau dalam kelas paling hanya ada 1-2 orang yang pendiam, sementara sisanya adalah tokoh-tokoh yang senantiasa berjasa meramaikan suasana kelas kapan pun, apa pun dan bagaimana pun situasinya.

Lain introvert lain lagi ekstrovert. Kalau ekstrovert itu sendiri malah kebalikannya dari introvert. Orang-orang yang masuk kategori ekstrovert ini biasanya dikenal sebagai orang yang supel dan ramah. Yang pasti orang-orang dengan kepribadian ini cenderung lebih disukai di lingkungan masyarakat, dan tentunya lebih disukai sama calon mertua #truestory

Nah dengan dua perbandingan secara garis besar itu saja, jelas kebanyakan orang kalau disuruh pilih pasti lebih milih jadi orang yang ekstrovert. Tapi sayangnya kita gak bisa milih, karena itu semacam bawaan dari diri pribadi masing-masing. Biasanya juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pergaulan sosialnya.

Enaknya jadi ekstrovert itu, biasanya punya banyak teman dan koneksi. Jadi kalau ada apa-apa bisa calling temen tanpa ada perasaan beban, beres deh. Biasanya orang-orang ekstrovert ini juga suka jadi pencair suasana dimana pun ia berada--jadi say no to awkward moment kalau sedang berada bersama para ekstrovert ini. Selain itu, orang-orang ekstrovert juga lebih sering diberi kepercayaan untuk memimpin sebuah organisasi karena sifatnya yang suka serta berani bicara meski di depan umum sekali pun.

Lain halnya dengan orang-orang yang disematkan cap introvert. Biasanya orangnya pendiam sekali tidak peduli apapun situasinya. Mau acara formal, saat sedang kuliah atau bahkan saat kumpul bersama teman sekali pun ia akan tetap diam seribu bahasa. Kecuali seseorang mengajaknya bicara duluan atau meminta pendapatnya. Barulah dia mau bersua juga #akhirnya 😁

Tapi anehnya, meskipun introvert terkesan sangat pemalu. Nyatanya tidak semua yang mendapat predikat introvert adalah orang yang pemalu. Saat diperlukan dan khususnya di waktu-waktu yang terdesak mereka bisa berubah menjadi sosok wonder woman yang tidak diduga-duga. Hahaha ...

Maksudnya ya tiba-tiba saja ia jadi banyak bicara--contohnya saat presentasi kuliah. Itu mah terpaksa demi nilai 😅 atau mungkin saat dia lagi tersesat di jalan, ane (saya) yakin banget dia pasti jadi orang yang bakal deluan ngomong sama orang demi kelangsungan hidupnya.

Menjadi introvert itu tidak mudah. Meskipun kerjanya terlihat hanya diam saja, tapi dibalik itu introvert adalah sosok pemikir. Ketika berada di kelas contohnya. Apabila yang lain sedang sibuk ngobrol dan bergosip ria, ia akan jadi sosok penguping setianya *bisajadi. Hehe gak lah, maksudnya dia biasanya malah sibuk berpikir untuk mempelajari situasi yang ada dan membaca gerak-gerik orang lain lewat ekor matanya. Jadi jangan heran kalau meskipun hanya diam saja, dia bisa tahu situasi yang sedang terjadi disekitarnya, termasuk mengenal karakter orang-orang yang ia lihat.

Kadang-kadang introvert juga suka memikirkan hal-hal yang dianggap gak penting. Misalnya seperti mikir kenapa kucing piaraan yang umurnya udah uzur suka tiba-tiba pergi tanpa pamit sama tuannya. Lalu tidak pernah kembali lagi pulang, seakan-akan si pus mau pergi mengubur dirinya sendiri di suatu tempat. Ya kan? Pernah gak sih kalian yang pelihara kucing udah uzur terus liat mayatnya di rumah kalian? Dan sampai saat ini saya masih belum menemukan jawabannya.

Selain itu, menjadi introvert artinya juga harus siap ketika dicap sebagai orang yang sombong, cuek atau pun angkuh. Padahal memang orangnya seperti itu *loh enggak enggak ... maksudnya mungkin tidak seperti yang dipirkan orang atau stereotype-nya introvert.

Jadi, bisa dibilang itulah pandangan saya secara objektif mengenai kepribadian introvert dan ekstrovert. Sekarang saya ingin cerita tentang introvert dari pandangan saya secara pribadi ...

Source : http://www.huffingtonpost.com


Kenapa introvert? Karena ... entah sejak kapan mulanya saya merasa diri saya berada dalam kategori introvert. Terutama saat pertama kali saya mengenal istilah asing ini. Dan ketika membaca ciri-ciri introvert ini, bisa dikatakan 90% ada pada diri saya. Itulah sebabnya saya akan cerita pengalaman saya sebagai seorang introvert ...

Jadi saya ingat betul bahwa saat masih pakai seragam putih-merah, saya adalah sosok anak yang usil, nakal (nakalnya anak-anak loh ya!), banyak bicara dan cukup ceria dimata banyak orang seingat saya. Selain itu saya juga punya banyak teman dekat.

Sampai akhirnya negeri api menyerang ... keceriaanku tiba-tiba menghilang sepeti Avatar. Enggak deng~ maksudnya sifat-sifat ala 'ekstrovert' itu semua perlahan hilang dari diri saya semenjak saya memasuki usia remaja dan menjadi semakin parah saat saya memasuki fase putih abu-abu, maksudnya SMA. Tanpa saya sendiri tahu dengan baik apa sebabnya ...

Saya jadi ingat saat duduk di kelas 10 dulu, waktu pertama kalinya pembagian kelas, saya harus jadi siswa terakhir yang belum kebagian teman sebangku--saking pendiamnya saya sehingga tidak bisa buat deal sama siapa pun saat itu. Sehingga dengan perasaan pasrah pun saya harus duduk dengan siswa cowok yang satu-satunya masih tidak punya teman sebangku. Dan kami pun duduk di bangku paling belakang sekali--seperti orang-orang buangan. *gakjugasih

Ada suatu hari ketika kami dalam masa ospek, seorang guru yang sangat ramah dan seru menyampaikan materi yang jujur saya tidak ingat tentang apa itu, tapi saya ingat pembawaannya membuat kami semua menjadi sangat bersemangat. Tapi tidak disangka, tiba-tiba sesi motivasi yang ceria itu seketika berubah menjadi acara pijet-pijetan. Entah itu bagian dari ice breaking atau apa. Dan disaat itu juga saya hanya bisa membatu dan mengeluarkan keringat dingin. Asli itu adalah salah satu awkward moment saya dengan teman sebangku saya.

Pada saat itu kami diminta untuk mengubah posisi duduk kami menjadi kearah samping, dan yang berada pada posisi dibelakangi harus memijit pundak yang membelakangi. Maka ketika semua orang asyik memijit temannya tanpa ragu sedikit pun, saya hanya mampu memandangi punggung teman saya tanpa kata. Untungnya dia tidak protes sama sekali dan diam saja. Dan ... ketika tiba giliran saya untuk dipijit ia juga tidak menyentuh pundak saya sama sekali. #balasdendam. Bahkan selama itu juga kami berdua diam tanpa kata sepatah pun (seingat saya). 😅

Tapi Alhamdulillah banget menurut saya itu, karena jujur aja saya adalah tipe orang yang tidak begitu nyaman dengan kontak fisik dengan lawan jenis. Padahal nyatanya, saya saat itu mana ngerti namanya hukum bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram dalam Islam. Jadi waktu itu semacam naluri aja. Ya, lumayan lah ya ...

Itu baru salah satu contoh, masih banyak lagi hal-hal yang perlu saya lalui karena keintrovertan saya yang agak parah. Yang kalau dipikir-pikir lagi kadang ada untungnya juga sih 😁

Bahkan kalau saya ingat-ingat lagi mungkin anak cowok yang pernah saya terlibat pembicaraan secara langsung--hitung saja sejak SMA sampai sekarang semester 7 kuliah mungkin masih bisa saya hitung jumlahnya. Itu pun pasti biasanya karena tuntutan tugas dan sebagainya. Kalau tidak ada keperluan yaa wassalam. Hampir semua benar-benar pure karena kepentingan yang memang penting. Atau situasi yang memaksakan saya harus berbicara kepada mereka. Walaupun pasti ada juga sedikit beberapa yang diluar konteks itu.

Padahal faktanya adalah saya hanya selalu merasa canggung berada disekitar mereka (baca: laki-laki/cowok/mas-mas/om-om/dll yang pada dasarnya bukan mahram saya).

Saya juga tidak merasa nyaman kalau harus berbincang-bincang dengan mereka diluar konteks sedang ada kepentingan. Jadi kadang saya mungkin terlihat seperti orang salah tingkah kalau harus berkeliaran diantara laki-laki apalagi ngumpul-ngumpul bareng mereka, padahal kenyataannya saya bukannya sedang mempunyai perasaan pada salah satu dari mereka or anything sehingga terlihat seperti itu. Tapi saya hanya merasa tidak nyaman.

Jadi kalau ada perintah ghodul bashor (menundukkan pandangan) dan menjauhi ikhtilat (berkumpul antara beberapa pria dan wanita yang bukan mahram dalam satu tempat) apalagi khalwat (berduaan dengan bukan mahram) dari Allah. Saya benar-benar tidak merasa keberatan sama sekali apalagi merasa terbelenggu dengan itu semua. Saya justru malah merasa lebih nyaman dan tentunya aman dengan menjauhi hal-hal diatas. Hati pun rasanya selalu tenang riang gembira.

Oke, next ...

Lain anak cowok, lain juga teman-teman cewek. Tak kalah ngenes kalau saya bilang. Saya tidak bisa banyak terlibat dalam perkumpulan anak-anak cewek. Saya biasanya hanya menyapa dan tersenyum kalau bertemu. Sahabat atau teman dekat yang saya miliki sampai saat ini pun masih bisa saya hitung dengan jari-jari tangan saya. Mungkin terdengar seperti saya pilih-pilih teman.

Padahal pada kenyataannya memang hanya segelintir itu saja yang bisa bertahan berteman dengan saya. Karena bagaimana pun saya sendiri memang merasa bukanlah teman yang asyik seperti kebanyakan orang. Apalagi saya juga tidak begitu suka banyak bercerita tentang diri saya. Atau bahasa lainnya suka curhat hal pribadi ke teman.

Hmmm ... mungkin saya jadi terlihat seperti orang yang sombong dan tidak mau membaur dengan lingkungan sekitar, ya? Tapi mau bagaimana lagi ... kadang saya hanya tidak tahu mau bicara apa saat berada diantara teman-teman yang tidak begitu akrab dengan saya. Apalagi ditambah lagi saya orangnya cenderung kurang suka sama yang namanya basa-basi, jadi ya gitu deh...

Selain itu jadi introvert artinya juga harus siap kemana-mana sendiri. Karena saya salah satu yang mengalaminya sendiri.

Misalnya ketika saya perlu ke WC di tengah-tengah pelajaran, saya pasti akan izin pergi sendirian. Ketika yang lain kebanyakan selalu membawa paling tidak 1 teman mereka untuk menemani saat mau izin ke WC.

Yang pasti untuk hal-hal yang menyangkut keperluan pribadi, saya selalu berusaha untuk melakukannya sendiri. Terlihat mandiri memang ... tapi kenyataannya itu karena saya tidak punya seseorang untuk diajak pergi hahaha ... 😅 *ngenesnya

Tapi enggak juga sih ... sebenarnya itu lebih kepada perasaan tidak enak kalau harus merepotkan orang lain untuk urusan kita. Iya kalau dia ikhlas ... kalau terpaksa? Kan kasian dianya ... capek iya, pahala gak dapat ... mendingan pergi sendiri aja. Begitulah kira-kira kurang lebih pemikiran saya.

Ada juga hal lucu yang pernah saya alami gara-gara tabiat saya yang suka pergi sendiri. Pernah selepas kuliah saya ada jadwal untuk pergi ke dokter. Sayangnya rentang jeda antara waktu pulang kuliah dengan jadwal saya itu terlampau jauh jedanya. Jarak antara kampus dan klinik dokter tidak begitu jauh padahal. Sementara itu, jarak rumah saya dengan kampus dan klinik dokter lumayan untuk membuat saya tua di jalan, jadi mana mungkin lah saya pulang dulu ke rumah. Secara saya tinggal di wilayah pinggiran kota. Akhirnya, setelah melalui beberapa pertimbangan. Saya putuskan untuk pergi ke bioskop yang masih berada di sekitaran pusat kota sembari menunggu jadwal.

Saat itu saya tidak menemukan satu pun film yang menarik hati saya. Dan satu-satunya film yang paling banyak peminatnya waktu itu adalah film-nya Raditya Dika yang Malam Minggu Miko (kalau gak salah). Tapi karena saya sendiri tidak begitu tertarik, maka jadilah saya memilih nonton film yang saya pun tak pernah dengar sama sekali judulnya.

Tabula Rasa.

Film itu setelah saya cek ternyata hari itu adalah tayangan perdananya di bioskop. Pemainnya? Tak satu pun saya tahu. Tapi genrenya sendiri cukup unik karena mengangkat tema kuliner, dimana belum pernah diangkat sebelumnya di industri film Indonesia, klaimnya.

Oke skip ini bukan review film!

Jadi, singkat cerita saya pun masuk ke dalam studio sebelum film tayang beberapa menit lagi. Dan ... anehnya saya mendapati suasana studio yang cukup asing. Kenapa? Karena suasana studio benar-benar sepi ... kosong melompong. Saya adalah satu-satunya orang yang menjadi penonton di studio itu ternyata! Hahaha ... berasa studio milik sendiri pokoknya. Mungkin orang-orang akan berkata saya ngenes sekali. The real jomblo ngenes. Tapi nyatanya saya bahagia banget waktu itu! Nonton sendirian di bioskop, satu studio yang nonton cuma saya doang. Belum lagi saya sudah bawa bekal kentang goreng, popcorn dan ice chocolate. Benar-benar seneng banget pokoknya saya waktu itu ... film-nya juga lumayan bagus menurut saya.

Aneh? Memang! Saya sendiri juga heran kenapa saya jadi kelihatan ngenes begini?

Sendiri memang menyenangkan bagi seorang introvert. Tapi tidak selamanya sendiri itu membuat seorang introvert bahagia. *eaaa

Terkadang ada waktu dimana seorang introvert benar-benar ingin bersosialisasi dengan orang lain. Introvert itu bukan anti-sosial! Mereka terkadang hanya butuh alasan yang kuat untuk bersosialiasi dengan orang lain. Maksudnya, bukan kalau ada maunya aja baru ketemu orang ya. Alasan yang kuat itu dalam konteks yang positif deh pokoknya ... *alesan

Ada juga bawaan introvert yang saya rasa lumayan bermanfaat untuk orang lain. Yaitu tahan banting kalau urusan dengerin orang lain ngomong. Gak pakai nyela atau pun komentar, introvert jago banget soal itu. Mau dengerin orang curhat sampai kaki kesemutan juga ... tahaaan pokoknya.

Selain itu, menjadi introvert juga memaksa saya untuk selalu berpikir lebih dari sekali, bahkan bisa puluhan hingga ratusan kali hanya untuk mengatakan sesuatu. Karena saya terlalu khawatir kalau apa yang saya katakan mungkin akan menyakiti orang lain atau salah. Jadi, sebelum berbicara sebisa mungkin pasti saya akan berusaha menyaringnya hingga berkali-kali. Dan karena kebanyakan mikir inilah yang membuat saya pada akhirnya malah tidak berbicara apa-apa sama sekali. Entah karena moment-nya yang udah keburu lewat atau akhirnya saya putuskan untuk diam saja meskipun sudah berpikir berkali-kali. Hahaha ... 😂

Yang pasti saya rasakan sebagai seorang yang tergolong introvert. Kepribadian ini secara nyata memang agak menganggu sistem simbiosis manusia. Mereka terlihat seperti orang-orang kuper (kurang pergaulan) dan membosankan. Ya, kalau kamu tidak kenal baik dan dekat dengan mereka, kamu mungkin akan berpikir begitu. Tapi, kalau kamu sudah memiliki kedekatan dengan para introvert ini, kamu mungkin akan menemukan sisi lain dirinya yang tidak pernah dia perlihatkan pada orang banyak. Dan satu lagi hal yang perlu kalian tahu adalah :

Begitu orang introvert percaya padamu dan menganggap kamu sahabatnya, maka dia akan menjadi orang yang sangat setia padamu.

Masalahnya adalah bukan menjadi introvert maupun ekstrovert. Karena dua-duanya sama sama baik dalam perannya masing-masing. Tidak perlu berdebat tentang kepribadian mana yang lebih baik. Lagipula masih ada lagi itu yang namanya ambivert. Yang gak tahu cari di google lagi yak ...

Banyak orang sukses yang dikenal sebagai pribadi ekstrovert. Tapi orang-orang introvert yang sukses juga sangat banyak. Contohnya : Bill Gates, Mark Zuckerberg dan J.K. Rowling. Jadi tidak perlu minder, khususnya yang introvert kayak saya, ya! 😊

Meskipun introvert sering dikonotasikan sebagai pribadi yang cenderung negatif. Tapi semua orang itu pasti dapat bermanfaat kok ... tinggal bagaimana saja kita menguatkan tekad kita untuk menjadi orang yang bermanfaat itu, kan?


Oke sekian dulu ya ... see you in my next post! ✌


Come Back Home!

September 18, 2016 0 Comments
Bismillah ...

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Apa kabar para pembaca? Baik yang memang sengaja mampir kesini untuk mengintip isi blog saya atau pun yang tak sengaja tersasar ... senang akhirnya saya bisa kembali menulis disini ... ya DISINI :)

Kenapa saya beri penekanan pada kata 'DISINI'?

Oke, saya sebenarnya tipe orang yang seringkali tidak punya tekad yang kuat saat melakukan sesuatu. Ketika saya merasa apa yang saya lakukan tidak akan membuahkan hasil, biasanya saya lebih memilih berhenti di tengah jalan lalu putar haluan dan tidak mencoba untuk melakukannya sampai akhir. Itulah mengapa saya sebut diri saya tidak memiliki tekad yang kuat. Karena kalau tekad saya kuat, tentulah saya akan melakukannya sampai akhir--tidak peduli apakah akan berhasil atau pun gagal.

Tapi yang saya tidak mengerti adalah, ketika hal itu berhubungan dengan sesuatu yang tidak begitu vital atau bisa dikatakan 'tidak penting', saya malah seringkali memiliki tekad yang sangat kuat. Contohnya ...  ya blog ini.

Jadi setelah saya perhatikan kembali, blog ini dibuat saat saya duduk di kelas 12 SMA, atau lebih tepatnya pada tahun 2012. Setelah post pertama yang berjudul 'Hello World!', tak ada lagi pos apapun yang saya posting disini. Dan sejak saat itulah blog ini terbengkalai dan berdebu tak berpenghuni. Selama hampir 4 tahun lamanya ... tanpa saya sendiri ingat mengapa saya tidak lagi mempublish apapun.

Kemudian beberapa waktu belakangan ini pun saya mulai sadar kalau saya butuh sekali wadah untuk melakukan aktualisasi diri saya. Salah satunya adalah dengan cara menulis. Dan ketika pikiran itu muncul ... blog lama milik saya ini pun muncul dalam pikiran saya begitu saja.

Itu artinya saya harus segera berkunjung ke halaman blog ini! Dan berusaha untuk kembali log in dengan akun lama saya! Tidak peduli meskipun sudah sangat lama sekali saya tidak pernah mencoba log in kemari, sehingga pasti ada saja hambatan untuk masuk kembali.

Dan ... ternyata saya bisa kembali log in! Setelah memakan waktu yang lumayan, saya bisa kembali menuliskan postingan di blog lama saya.

Oke, mungkin terdengar agak sedikit berlebihan memang. Tapi saya merasa blog ini cukup berharga bagi saya. Ini bukan soal isinya, tapi bagaimana saya dulu mencoba untuk memulainya. Bagaimana awal ketika saya memiliki tekad yang kuat untuk memulai menulis dalam sebuah blog. Walaupun dalam perjalanannya saya tidak pernah menuliskan apapun lagi untuk di post dan beberapa tulisan saya biarkan dalam draft tanpa disentuh sama sekali. Tapi saya pikir tidak ada kata terlambat rasanya untuk memulai kembali.

Blog ini bukan blog yang pertama memang, tapi bisa dikatakan ini adalah blog pertama dimana saya berencana ingin menuliskan cerita tentang diri saya dan pikiran saya. Jika sebelumnya saya hanya 'agak' lebih menyeriusi blog berita yang saya buat untuk pertama kalinya. Maka kali ini saya akan mencoba membangunkan kembali blog ini dari 'mati suri' yang cukup panjang. Sehingga niatan saya kala itu ketika begitu polosnya ingin membagikan pemikiran saya kepada dunia dapat saya rengkuh kembali. Untuk itu, keinginan lama ini mestinya saya wujudkan juga dengan menulis di wadah awal niatan itu, kan?

So, saya harap setelah saya publish tulisan ini, tulisan-tulisan saya yang lain bisa mengikuti dan menyusul juga. Dan pastinya blog ini tidak lagi terbengkalai.

Setidaknya tulisan ini bisa jadi reminder pribadi bagi saya. Dan alangkah lebih bagusnya lagi kalau ada pembaca yang bisa ikut menjadi reminder bagi saya juga ... kalau-kalau saya mulai lupa lagi. 😆

Saya mungkin tidak punya tekad yang kuat tentang cita-cita saya menjadi seorang desainer interior. Tapi setidaknya saya akan berusaha untuk memiliki tekad yang kuat tentang blog ini. Terlepas dari apapun manfaat yang bisa saya, maupun orang lain peroleh dari blog ini.

Source : http://www.jarofquotes.com


Yes, it's COMEBACK HOME!
And see you soon in my next posts ... :)

Terima kasih juga buat pembaca yang sudah buang kuota baca tulisan ini.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh