15 Desember 2017

Informasi Pendaftaran TOPIK Ke-57 April 2018 di Indonesia

Desember 15, 2017 86 Comments
Assalamu'alaikum.

안녕하세요~

Hi para pemburu informasi tes TOPIK ... saya tahu saat ini Anda yang sedang buka pos ini pasti lagi seneng banget kan pas baca judul di postingan ini ... ㅋㅋㅋ

Isinya dijamin sesuai judulnya ... asli bukan clickbait apalagi hoax.

Baca Informasi TOPIK TERBARU! :  Informasi Pendaftaran TOPIK Ke-60 Oktober 2018

Saya harap rasa frustasi Anda cukup berkurang ya saat membuka tentang informasi yang akan saya sampaikan ini. Karena saya juga tahu banget gimana rasanya frustasi gara-gara susah mencari yang namanya informasi pendaftaran TOPIK di Indonesia tanpa embel-embel EPS saat searching di google ... ughhh rasanya tuh pengen garuk-garuk tembok deh ... cukuplah rasa frustasi mempersiapkan diri ikut test. Informasinya jangan dong ya... ㅠㅠ *nangis

Hahhaa ... udah-udah cukup sudah deh kayaknya buat pemanasannya ... sekarang langsung aja ya check it out below informasi TOPIK ke-57 untuk lokasi Indonesia bulan April 2018 ya ^^ :



TOPIK ke-57 Periode Pertama Tahun 2018 Indonesia (UPDATED)

www.dongponews.net


Target : Warga Korea yang tinggal di luar negeri dan warga asing yang tidak berbicara bahasa Korea sebagai bahasa ibu.


-Jadwal Eksekusi
1. Tanggal Ujian : Minggu, 15 April 2018
2. Tanggal & Waktu Pendaftaran : Senin, 08 Januari 2018 ~ Senin, 22 Januari 2018 (08:00 ~ 15:00)
UGM : 13:00~15:00 WIB
2018년 01월 08(∼ 01월 22()(08:0015:00)
3. Pengumuman Hasil : Kamis, 24 Mei 2018 *online di www.topik.go.kr atau bisa dengan mengambil sertifikat di tempat mengikuti tes langsung.


-Tempat Pendaftaran dan Informasi Tes
1. Jakarta : Jakarta Indonesia Korean School (JIKS) / 자카르타한국국제학교
Alamat : Jl. Bina Marga No. 24, RT. 1/RW. 5 Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Telepon : 021-844-4958

2. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada (UGM)
Tempat Pendaftaran : S1 Prodi Bahasa Korea
Gedung Soegondo Lt. 6 Ruang 626
Jl.  Sosiohumaniora 1, Bulaksumur, Yogyakarta
Telepon : 027-451-3096 atau 082331797318

Catatan : Ujian TOPIK ke 57 di UGM kali ini akan dibatasi jumlah pesertanya. Ada baiknya mendaftarkan diri secepatnya, sebelum kehabisan kuota.

  • Lokasi Ujian : sama seperti tempat mendaftar.
  • Ujian bulan April di Indonesia hanya diadakan di dua tempat.



-Metode Evaluasi
TOPIK I :  Total skor 200 poin
                 Waktu ujian : 100 menit
(Mendengar, Membaca)
TOPIK II :  Total skor 300 poin
                  Waktu ujian : 180 menit
(Mendengar, Menulis, Membaca)



-Waktu Ujian *Minggu, 15 April 2018

1. TOPIK I :
Periode 1 : Mendengar, Membaca
Registrasi      : 09.10
Mulai ujian   : 09.40
Ujian selesai : 11.20
(Waktu ujian : 100 menit)

2. TOPIK II
Periode 1 : Mendengar, Menulis
Registrasi      : 12.20
Mulai ujian   : 12.50
Ujian selesai : 14.40
(Waktu ujian : 110 menit)
Periode 2 : Membaca
Registrasi        : 15.00
Mulai ujian     : 15.10
Ujian selesai   : 16.20
(Waktu ujian : 70 menit)



-Skala Penilaian

TOPIK 1
1급 80~139
2급 140~200
Nilai dibawah 80 = tidak lulus

TOPIK II
3급 120~149
4급 150~189
5급 190~229
6급 230~300
Nilai dibawah 120 = tidak lulus
*급 = Level


-Persyaratan Pendaftaran
1. Membayar uang pendaftaran :
TOPIK I   : Rp. 150.000
TOPIK II  : Rp. 250.000
2. 3 lembar foto 3×4 (foto terbaru dalam 3 bulan terakhir)
3. 1 lembar foto kopi kartu identitas berupa KTP/Paspor (membawa yang asli)


-Instruksi untuk Peserta
1. Kartu peserta ujian diperoleh dengan menunjukkan slip pembayaran dan kartu identitas saat hari-h ujian.
2. Menunjukkan Kartu Identitas berupa KTP/Paspor/KITAS asli saat hari ujian.
*tidak diperbolehkan mengikuti ujian jika tidak dapat menunjukkan kartu identitas asli
3. Alat tulis disediakan oleh penyelenggara TOPIK. Pulpen yang digunakan adalah pulpen khusus untuk ujian TOPIK. Termasuk pita koreksi (correction pen), ada di meja pengawas ujian. Apabila ada kesalahan diminta untuk mengangkat tangan dan pengawas yang akan datang untuk memberikan pita koreksi.

Sumber innekoreanwww.topik.go.krwww.topikguide.com

Jadi, sebenarnya kunci untuk mencari informasi terkait TOPIK yang paling simpel adalah melihat ke web www.topik.go.kr dibagian 시험안내>시험일정. Atau bisa juga lewat www.topikguide.com, karena web ini selalu update mengenai jadwal tes TOPIK baik yang worldwide maupun dalam Korea. Hanya saja informasi ini biasanya hanya mencantumkan tanggal ujian, prediksi tanggal pendaftaran dan tanggal hasil keluar. So, somehow bikin ragu-ragu gitu lah apalagi infonya seperti dibuat jadi satu dengan negara-negara lain yang sebenarnya punya tanggal pendaftaran yang beda-beda. Karena setiap lembaga di luar Negara Korea yang mengadakan tes mempunyai kebijakan masing-masing terkait menetapkan waktu pendaftaran (yang biasanya jauuuh lebih awal).

Kalau kemaren-kemaren saya saranin buat cari info TOPIK dengan keyword pakai bahasa Korea dan ngetik 인도네시아 한국어능력시험 제54회 misalnya, karena kalau ada web yang memuat informasi dengan judul seperti ini 100% isinya khusus informasi TOPIK yang akan diadakan di Indonesia saja. Tapi kali ini dengan cara saya sebelumnya sepertinya belum bisa dilakukan, karena infonya juga belum ada yang rilis. Khawatirnya teman-teman yang lagi cari info TOPIK malah keburu ketinggalan tanggal pendaftarannya.

Update 29 Desember 2017 : saya coba lagi pakai cara searching keyword dengan hangeul seperti diatas, dan ternyata innekorean sudah rilis informasinya sehari setelah saya pos informasi ini yaitu pada tanggal 16 Desember 2017. Jadi saya sudah ganti jadwal pendaftaran dengan tanggal yang paling valid yaa, guys ^^

FYI, kebanyakan juga kalau carinya dengan keyword bahasa Indonesia, hasilnya yang muncul hanya beberapa informasi tes yang sudah lalu atau cerita pengalaman yang pernah ikut TOPIK sebelumnya, itu pun dalam jumlah yang sangat sedikit, dan yang paling bikin frustasi itu kalau pencarian teratasnya yang muncul malah EPS-TOPIK (Employment Permit System-TOPIK) padahal nyarinya yang TOPIK aja.

Di negara Indonesia, TOPIK hanya diadakan 2 kali. Yaitu pada bulan April dan bulan Oktober. Dengan masing-masing waktu pendaftaran pada bulan Januari dan Juli (3 bulan sebelum tes). Jadi harus banget dipersiapkan secara teliti biar gak ketinggalan periode pendaftaran yang cuma 2 kali setahun itu.

Kalau masih bingung antara TOPIK I dan II. Singkatnya, TOPIK I adalah untuk tingkat pemula (beginner) dan TOPIK II untuk tingkat menengah (intermediate) dan tingkat lanjut (advanced). Nah, kalau sertifikat TOPIK ditujukan untuk melamar beasiswa ke Korea bagusnya pakai TOPIK II dengan skor minimal dapat level 3 (level menengah).

Mungkin banyak yang bingung juga apa harus ikut TOPIK I dulu untuk bisa ambil TOPIK II, karena merasa TOPIK I terlalu mudah soal-soalnya dan kurang berguna selain sebagai pembuktian atau latihan saja. Jadi jawabannya adalah boleh kok langsung ambil ujian TOPIK II. Dengan catatan yakin bisa mengerjakannya ya guys, soalnya TOPIK II itu soal-soalnya susah dan panjang-panjang bener. Harus siap mental dan tenaga ekstra apalagi ngerjain writingnya~ IELTS lewaaaat~ *hehehe

Wah, tinggal sebentar lagi nih sebelum waktu pendaftaran dibuka, jadi siapkan dirimu ya! Jangan sampai ketinggalan! Good luck buat semuanya! Hwaiting!

NB : Pendaftaran secara langsung dan tidak tersedia pendaftaran secara online. Hubungi kontak tempat pendaftaran apabila ingin bertanya informasi yang lebih jelas lagi, ya!

Oke, see you in my next post! ✌


Cara Melihat dan Mencetak Nilai TOPIK (Test of Proficiency In Korean)

Desember 15, 2017 12 Comments
안녕하세요~ 잘 지냈어요?

Teman-teman~ yang sedang stresss mohon bersabar ini ujian... mohon laptopnya diamankan jangan sampai refleks dibanting, yaaa. *efek video viral out of date

Hehehe ... yang lagi baca ini gak sedang stresss kan gara-gara hasil nilai TOPIK nya yang masih jadi misteri tak terpecahkan??? Tenang~ tenang, ya guys ... i'm with youuuu~ ㅋㅋㅋ

So, dibawah ini akan saya tuliskan instruksi untuk melihat nilai dan mencetak sertifikat TOPIK. Tapi saya gak bisa jamin cara ini akan berhasil dengan sekali dua kali percobaan. Kalau diperlukan, barangkali kalian harus pinjam laptop saudara, teman bahkan kompi warnet kalau cara-cara dibawah ini masih gak bisa berhasil di laptop kalian, ya.

Ini saran serius loh! Komputer dan laptop lama yang masih pakai OS Windows 7 kebawah recommended banget! Karena, bisa jadi masalahnya terletak pada perangkat komputer kalian.




Oke, jadi langsung shortcut aja ya intro gaje saya :


1. Pastikan kalian buka halaman www.topik.go.kr melalui browser Internet Explorer (IE)
(PENTING! : versi IE harus versi 10,9,8) karena IE diatas versi 10 tidak akan bekerja sama sekali. 
*Web Korea tidak kompatibel untuk dibuka lewat browser selain IE apalagi lewat mobile... *masaaa ㅠㅠ

2. Atur setting IE dengan beberapa pengaturan berikut :
  • Klik Tools di Menu Bar sebelah kanan > Pastikan ActiveX Filtering tidak tercentang
  • Klik Tools di Menu Bar sebelah kanan > Pop Up Blocker > Turn off Pop Up Blocker
  • Klik Tools di Menu Bar sebelah kanan > SmartScreen Filter > Turn off SmartScreen Filter
  • Klik Tools di Menu Bar sebelah kanan > Compatibility View Settings > add www.topik.go.kr

3. Buka www.topik.go.kr > 성적증면서 발급 > 성적증면서 신청 > isi 3 kolom yang diperlukan :
  • 시험회차 (Ujian TOPIK yang diikuti)
  • 수험번호 (Nomor tes)
  • 생년월일 (Tanggal Lahir)
Setelah itu klik tombol biru  조회하기 di pojok kanan bawah.

*Pada tahap 3 saat membuka laman 성적증면서 발급 akan muncul pop up pemberitahuan untuk diarahkan mendownload aplikasi AnySign4pc > klik ok > klik 다운로드. Setelah itu pastikan app ini sudah terinstall di laptop/kompi kalian ya.

4. Kalau semua tahap ini sudah dilakukan dan berhasil, maka hasil nilai ujian akan terlihat (pada tahap ini hanya terlihat lulus atau tidak dan lulus di level berapa serta tidak ada nilainya secara detail).

5. Kalau mau cetak sertifikatnya, isi kolom kosong di 신청부수 dengan jumlah sertifikat yang ingin dicetak (dengar-dengar ada batasan maksimal cuma 10 kali cetak secara gratis, jadi jangan gegabah ya guys). Lalu klik tombol biru disebelah kanannya 발급신청.

6. Setelah itu, laman yang muncul adalah daftar histori jumlah sertifikat yang sudah atau akan dicetak. Pilih salah satu tombol biru 무료 출력.

7. Akan muncul new window yang akan mengarahkan kita untuk mendownload lagi aplikasi yang saya lupa namanya untuk bisa mencetak sertifikat. Klik download dan pastikan sudah terinstall di laptop/kompinya.

8. Kalau habis itu jadi macet/error, close tab saja lalu lakukan langkah nomor 6 atau dari 3 lagi.

9. Tada~ sertifikatmu sudah bisa terlihat! Total ada dua halaman (sertifikat + skala penilaian). Langsung saja klik print atau Ctrl + P. (Pastikan laptop/kompi sudah tersambung dengan printer ya)

10. Alhamdulillah selesai~ waktunya lihat sertifikatnya ^^


Sebenarnya, cara basic untuk melihat dan mencetak nilai TOPIK ya seperti ini. Tapi memang karena ini namanya juga web Korea, dan kayaknya memang masih kurang ramah dengan para pengguna Internasional, jadi ya harap maklumin aja lah ya kalau bisa gagal mulu buat diakses hehe. Lagipula masalah kayak gini tidak hanya menimpa peserta TOPIK dari Indonesia aja kok, tapi seluruh dunia juga loh~ Keluhan tidak bisa melihat nilai nyatanya bukan hanya masalah kita kok, tapi banyak juga ternyata yang mengalaminya (kalau kepo bisa lihat di kolom komentar Topik Guide).

Semoga membantu ya informasinya 친구들!


Oke deh, see you in my next post! ✌



20 Juni 2017

Cara Berhenti Kecanduan Drama Korea

Juni 20, 2017 0 Comments

Fenomena Hallyu Wave memang sudah sejak lama melanda Indonesia, dan sampai saat ini tampaknya 'virus' Hallyu Wave semakin ganas dan makin sulit untuk dikendalikan. Bahkan sampai saat ini masih belum ditemukan vaksinnya. Hmmm... *mikir

Dan salah satu gejala hallyu wave yang dapat menguras energi fisik dan batin secara ekstrim adalah kecanduan drama Korea.

Bagaimana tidak? Setelah para penggemarnya 'khatam' dengan drama Korea yang tayang sepanjang lebih dari selusin episode, drama lain yang tak kalah seru pun kembali tayang dan menggoda untuk ditonton. Dan selamat datang mata panda, marathon tak berkesudahan serta baper yang sulit hilang dari hati para jomblo sesaat dan sesudah nonton drama oppa-oppa ganteng. *pengalaman

Kalau dulu pas saya masih SMP kelas 3, pas lagi jaman-jamannya booming BBF (Boys Before Flowers) yang tayang di chanel ikan terbang pas tengah malem, suka sama Korea tu ibarat aib yang sangat memalukan. Temen-temen yang pecinta sejati sinetron, musik dan artis Indonesia pasti bakalan ngolokin temen-temennya yang mulai demen Korea, dan akhirnya para pecinta Korea bakalan menyembunyikan identitasnya sebagai penyuka Korea dan hanya membuka kedoknya kalau ketemu dengan sesamanya(?) aja. Pfft *apaan sih kok kesannya jadi kayak kaum ... eng ing ong sih

Tapi kayaknya kalau sekarang fenomena yang kayak gitu malah udah jarang ya. Sekarang sih kayaknya malah hampir semua orang dari berbagai elemen tanah, air, udara, mau anak sekolah, kuliahan, ibu-ibu bahkan cowok-cowok pun banyak yang jadi demen sama drama, film atau pun musik Korea. Bahkan para pecinta Korea ini sudah gak malu-malu untuk mendeklarasikan dirinya sebagai K-Drama Lovers atau K-Popers. Dan para Korean expert ini bakalan meracuni siapa saja yang dikenalnya untuk terkena hallyu wave juga, dengan cara mencekoki mereka dengan segala hal berbau Korea yang mereka sukai. Tapi yang paling parah sih kalau sampai ngamuk-ngamuk sama orang yang nyinyir tentang Korea, demi membela kesukaannya. Padahal kenal sama yang dibela aja kagak ... wkwkwk

Makanya kalau mau sembuh itu possibility-nya sebenarnya cukup kecil. Apalagi kalau sudah di tahap stadium 4 (alias maniak).

Hehehe ... saya tahu kok alasan kenapa banyak banget yang suka sama Korea bahkan mungkin semakin tergila-gila, khususnya industri entertainment-nya. Kalau dibandingkan dengan sinetron-sinetron yang senantiasa konsisten dengan font-nya itu, memang drama Korea jauh lebih unggul. Pun dengan film-film Korea. Apalagi masalah K-Pop yang gak ada abisnya dan selalu ada yang baru buat dilihat. Hmmm ... makin susah deh ...

Tapi selalu ada banyak jalan menuju Roma, right? Tidak ada yang tidak mungkin. Kalau Anda mau sembuh dari kecanduan Korea (secara spesifik : drama Korea) yang mungkin sudah mulai menganggu kehidupan mutual Anda dengan orang-orang yang Anda sayangi.

Sebagai orang yang mulai sembuh dari kecanduan nonton drama Korea, saya punya beberapa tips yang mungkin berguna untuk mengurangi kecenderungan terhadap kesukaan pada drama Korea yang sudah terlalu berlebihan.


Source : dramafever.com
"Goodbye mata panda!" :'D


1. Unlike, unfollow dan jauhi segala sesuatu yang berbau Korea. Mau akun artis Korea, klub fans Korea, apalagi akun update-an drama Korea terbaru beserta akun-akun bocoran sinopsis dari semua media sosial yang Anda punya. Bahkan kalau punya teman yang hampir tiap hari kerjaannya share segala sesuatu tentang drama Korea langsung berhenti ikuti saja. Intinya, bersihkan segala media sosial dari seliweran Korea-Korea-an.

2. Berusaha hindari menonton, biarpun sekilas saja drama Korea baik di YouTube, layanan streaming bahkan di Line Today sekali pun, karena hal itu dapat memicu kecanduan untuk menonton terus jadi muncul. Alihkan perhatianmu atau substitusikan kebiasanmu ke hal-hal lain yang tak kalah menarik tapi tidak membuatmu kehilangan banyak waktu yang berharga. Asah soft skill mau pun hard skill untuk menambah kemampuan diri sepertinya jauh lebih baik daripada menghabiskan banyak waktu di depan layar monitor untuk menyaksikan drama Korea berepisode-episode.

3. Dekatkan diri pada Allah SWT bagi yang muslim wa muslimah. Nah, ini sebenarnya adalah cara yang paling ampuh dan paling utama. Sengaja saya tulis belakangan biar makin ngena. Perbanyak ibadah dan mengingat Allah, insyaAllah perlahan-lahan kebiasaan nonton drama Korea bisa perlahan-lahan berkurang.

Ya, jadi itu dia tips-tips dari saya buat yang pengen berhenti dari kecanduan nonton drama Korea. Cukup simple, tapi kalau dilakukan dengan komitmen, bisa cukup banyak berdampak juga loh. Intinya segala sesuatu yang sudah berlebihan itu tidak baik, 'kan?

Sebenarnya saya sendiri masih suka kok sama hal-hal yang berbau Korea. Tapi untuk nonton drama Korea bener-bener udah jarang banget setelah saya selalu menghindari setiap berita update-an drama-drama terbaru, begitu pun dengan hal-hal yang berbau entertainment Korea.

Kalau sekarang, saya sih malah prefer untuk belajar bahasa dan budaya Korea. Somehow saya jadi suka banget buat belajar bahasa Korea, dan media belajar yang saya pakai pun teralih lebih condong ke buku-buku bahasa Korea maupun berita-berita bahasa Korea yang ada di Naver.

Ketimbang belajar dari percakapan di drama, belajar lewat video-video belajar bahasa Korea di YouTube pun bisa jadi lebih interesting dan cepat banyak terserap. Karena gak pakai baper ngikutin alur ceritanya kali, ya? hehehe

Eh, atau mungkin ini bisa jadi salah satu tips juga, ya? Alihkan ke belajar bahasa Korea aja. Karena bisa jadi hard skill juga dalam menguasai bahasa asing lo. Ya gak?

Oke deh, see you in my next post ya! ✌



Informasi Pendaftaran TOPIK (Test of Proficiency in Korean) Ke-54 Tahun 2017 di Indonesia

Juni 20, 2017 43 Comments
Assalamu'alaikum.

안녕하세요~

Hi para pemburu informasi tes TOPIK ... saya tahu saat ini Anda yang sedang buka pos ini pasti lagi seneng banget kan pas baca judul di postingan ini ... ㅋㅋㅋ

Isinya dijamin sesuai judulnya ... asli bukan clickbait apalagi hoax.


Baca Informasi TOPIK TERBARU!Informasi Pendaftaran TOPIK Ke-57 April 2018


Saya harap rasa frustasi Anda cukup berkurang ya saat membuka tentang informasi yang akan saya sampaikan ini. Karena saya juga tahu banget gimana rasanya frustasi gara-gara susah mencari yang namanya informasi pendaftaran TOPIK di Indonesia tanpa embel-embel EPS saat searching di google ... ughhh rasanya tuh pengen garuk-garuk tembok deh ... cukuplah rasa frustasi mempersiapkan diri ikut test. Informasinya jangan dong ya... TT *nangis

Hahhaa ... udah-udah cukup sudah deh kayaknya buat pemanasannya ... sekarang langsung aja ya check it out below informasi TOPIK ke-54 untuk lokasi Indonesia bulan oktober 2017 ya ^^ :



TOPIK ke-54 Periode Kedua Tahun 2017 Indonesia

www.dongponews.net


Target : Warga Korea yang tinggal di luar negeri dan warga asing yang tidak berbicara bahasa Korea sebagai bahasa ibu.


-Jadwal Eksekusi
1. Tanggal Ujian : Minggu, 22 Oktober 2017
2. Tanggal & Waktu Pendaftaran : Selasa, 04 Juli 2017 - Senin, 17 Juli 2017. Jam 09.00-15.00 *kunjungan mendaftar
3. Pengumuman Hasil : Kamis, 30 November 2017 *online (www.topik.go.kr)




-Pendaftaran dan Informasi
1. Jakarta : Jakarta International Korean School (JIKS) / 자카르타한국국제학교
Telepon : 021-844-4958

2. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada (UGM)
Telepon : 027-451-3096

3. Bali : Bali Korean School / 발리한국학교
Telepon : 0361-464-333

4. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Telepon : 0821-1566-6969

*Lokasi Ujian : sama seperti tempat mendaftar.




-Metode Evaluasi
TOPIK I :  Total skor 200 poin
                 Waktu ujian : 100 menit
(Mendengar, Membaca)
TOPIK II :  Total skor 300 poin
                  Waktu ujian : 180 menit
(Mendengar, Menulis, Membaca)




-Waktu Ujian *Minggu, 22 Oktober 2017
1. TOPIK I :
Periode 1 : Mendengar, Membaca
Registrasi      : 09.10
Mulai ujian   : 09.40
Ujian selesai : 11.20
(Waktu ujian : 100 menit)

2. TOPIK II
Periode 1 : Mendengar, Menulis
Registrasi      : 12.20
Mulai ujian   : 12.50
Ujian selesai : 14.40
(Waktu ujian : 110 menit)
Periode 2 : Membaca
Registrasi        : 15.00
Mulai ujian     : 15.10
Ujian selesai   : 16.20
(Waktu ujian : 70 menit)




-Persyaratan Pendaftaran
1. Membayar uang pendaftaran :
TOPIK I   : Rp. 150.000
TOPIK II  : Rp. 250.000
2. 3 lembar foto 3×4 (foto terbaru dalam 3 bulan terakhir)
3. 1 lembar foto kopi KTP/Paspor (membawa yang asli)


-Instruksi untuk Peserta
1. Kartu peserta ujian diperoleh dengan menunjukkan slip pembayaran dan kartu identitas saat hari-h ujian.
2. Menunjukkan Kartu Identitas berupa KTP/Paspor asli saat hari ujian.
*tidak diperbolehkan mengikuti ujian jika tidak dapat menunjukkan identitas
3. Alat tulis disediakan oleh penyelenggara TOPIK. Pulpen yang digunakan khusus untuk ujian TOPIK. Termasuk pita koreksi (correction pen), ada di meja pengawas ujian. Apabila ada kesalahan diminta untuk mengangkat tangan dan pengawas yang akan datang untuk memberikan pita koreksi.

Sumber : www.innekorean.or.id (diterjemahkan)
URL lengkap (full hangeul) : 제54회 한국어능력시험

*BTW, maaf ya kalau beberapa terjemahannya mungkin gak 100% sesuai, dan ada beberapa yang saya tambahkan, tapi informasi yang paling vital seperti tanggal dan persyaratan insyaAllah sesuai sumber.


Jadi, sebenarnya kunci untuk mencari informasi terkait TOPIK adalah harus pakai keyword dalam bahasa Korea ke search engine semacam Google. Kalau carinya dengan keyword bahasa Indonesia, hasilnya yang muncul hanya beberapa informasi tes yang sudah lalu atau cerita pengalaman yang pernah ikut TOPIK sebelumnya, itu pun dalam jumlah yang sangat sedikit, dan yang paling bikin frustasi itu kalau pencarian teratasnya yang muncul malah EPS-TOPIK (Employment Permit System-TOPIK) padahal nyarinya yang TOPIK aja.

Nah, singkatnya trik kalau mau dapat info yang paling akurat yaitu : contohnya ketik '한국어능력시험 제54회 인도네시아' kalau cari info TOPIK yang ke-54. Dan sepertinya informasi tentang pendaftaran baru dirilis sekitar sebulan sebelum waktu pendaftaran. Jadi deket-deket waktu pendaftaran mau dibuka baru bisa mulai cari informasinya.

Untuk negara Indonesia, TOPIK hanya diadakan 2 kali. Yaitu pada bulan April dan bulan Oktober. Dengan masing-masing waktu pendaftaran pada bulan Januari dan Juli (3 bulan sebelum tes). Jadi harus banget dipersiapkan secara teliti biar gak ketinggalan periode pendaftaran yang cuma 2 kali setahun itu.

Kalau masih bingung antara TOPIK I dan II. Singkatnya, TOPIK I untuk tingkat pemula (beginner) dan TOPIK II untuk tingkat menengah (intermediate) dan tingkat lanjut (advanced). Nah, kalau sertifikat TOPIK ditujukan untuk melamar beasiswa ke Korea bagusnya pakai TOPIK II dengan skor minimal dapat level 3 (level menengah).

Wah, tinggal sekitar 2 minggu lagi nih sebelum waktu pendaftaran dibuka, jadi siapkan dirimu ya! And good luck ya buat semuanya!

NB : Pendaftaran secara langsung dan tidak tersedia pendaftaran secara online. Hubungi kontak tempat pendaftaran apabila ingin bertanya informasi yang lebih jelas lagi, ya!

Oke, see you in my next post! ✌

15 Juni 2017

Budaya Nyontek = Gak Pelit?

Juni 15, 2017 1 Comments

JANGAN JADI TUKANG NYONTEK! *maafcapslockjebol*

Hehe, sebenarnya sih inti dari postingan saya kali ini cuma itu aja kok. Pesannya hanya satu : Jangan nyontek!

Kalau sekiranya kalian yang sedang baca ini bukan si tukang nyontek yang saya maksud, bisa abaikan saja tulisan saya kali ini. Tapi buat yang masih suka jadi pelaku contek-mencontek, saya sarankan untuk baca tulisan saya ini lebih lanjut deh.

Saya sendiri bukan orang yang cerdas, nilai sekolah saya juga jarang sekali sangat gemilang. Saya juga merasa lemah di pelajaran-pelajaran eksak, meskipun dulu pas SMA malah memaksakan diri tersiksa secara suka rela di kelas IPA. Kalau kalian lihat ijazah SMA, SMP bahkan SD saya, kalian mungkin bahkan bisa tertawa saking buruknya nilai-nilai ujian saya. Pokoknya satu hal utama yang perlu saya tegaskan adalah : saya bukan orang cerdas dengan prestasi nilai yang gemilang!

Hal kedua yang perlu saya beritahukan sebelum kalian baca tulisan ini lebih lanjut, yaitu adalah : saya bukan orang yang tidak pernah menyontek! Ya! Saya juga pernah nyontek saat di sekolah!  Tapi saya sudah bertekad untuk sebisa mungkin tidak pernah melakukan hal seperti itu lagi.

Jadi, yang perlu saya tegaskan sekali lagi adalah saya bukan orang yang cerdas, sehingga nyontek sebenarnya bisa jadi merupakan kebutuhan primer saya selama sekolah maupun kuliah! Tetapi saya sudah berkomitmen sejak beberapa tahun silam bahwa saya akan berusaha untuk tidak menyontek sama sekali! Tidak peduli seberapa susah soalnya bahkan hanya untuk bertanya rumus untuk jawab soal, saya telah bertekad tidak akan mau menyontek lagi! Dan saya tidak pernah menyesali keputusan untuk berhenti melakukan kebiasaan itu sama sekali. Meskipun seringkali hasil nilai ujian saya berakhir dengan menanjak tajam kebawah.

Maka bagi kalian yang masih duduk di bangku sekolah maupun kuliah serta harus menghadapi berbagai ujian, ulangan atau pun kuis saya sarankan berhenti menyontek sekarang juga! Karena kalian akan mengetahui dahsyatnya pengaruh dari menghentikan perilaku ini suatu saat nanti.

Kenapa harus berhenti? Apa alasannya? Apa karena itu sudah jadi slogan guru yang terus diulang-ulang seperti kaset rusak sebelum memulai ritual ujian?

Alasannya sebenarnya simpel saja kalau buat saya. Tanyakan pada diri kalian apa substansi dari ujian yang kalian jalani itu sendiri. 

Kenapa saya harus mengikuti dan mengerjakan ujian? 

Apa tujuannya? 

Tanyakan itu terlebih dahulu! Dan pikirkan jawaban kalian yang paling jujur—sejujur-jujurnya.

Jika jawabannya adalah karena hanya ingin mendapatkan sebuah nilai dari ujian tersebut. Tanyakan lagi, buat apa nilai-nilai itu? Kalian gunakan untuk apa?

Biar bisa masuk ke sekolah atau kampus unggulan? Biar bisa dapat kerja di perusahaan yang bagus? Takut dimarahin ortu? Semua teman-teman juga sama aja kayak gitu? Karena sudah kebiasaan? Atau kamu sendiri gak tahu alasan pasti kenapa selama ini kamu hobi nyontek?

Oke, biar lebih singkat dan enggak berbelit-belit saya akan tuliskan saja 5 poin kenapa mulai detik ini kita harus merubah kebiasaan mencontek di sekolah maupun di kampus! Silahkan di simak ya, guys!






1. Substansi dari Ujian itu Sendiri Apa?

Nyatanya, ujian diadakan bertujuan untuk menguji kemampuan siswa/mahasiswa dalam memahami teori yang selama rentang waktu tertentu diberikan oleh pengajar. Kalau kita nyontek, terus apa gunanya dong ujian itu diadakan? Toh, nilai itu bukan murni hasil kerja kita. Kalau kita ngerjain dengan cara nyontek, entah itu dari teman, repekan, googling atau hasil nyomot dari share teman di grup line kelas. Jelas banget itu artinya yang kita tuliskan bukan berdasarkan pengetahuan kita dan apa yang kita pahami dari materi ujian tersebut. Dan hasil ujian itu nyatanya bukan milik kita secara makna harfiah, dan hanya secara teknis saja. Ujung-ujungnya hanya jadi formalitas untuk ditulis di rapor/kartu hasil studi (KHS) belaka. Atau barangkali nilai ujian hasil contekan itu hanya untuk menghindari ikut ujian susulan, ngulang mata kuliah yang sama tahun depan atau malahan biar gak malu sama gebetan kalau ketahuan nilainya anjlok ... takut turun pencitraan?


2. Kita Ngapain Sekolah dan Kuliah?

Saat ditanya alasan kenapa kita harus sekolah atau melanjutkan kuliah, nyaris rata-rata pasti kita tentu akan menjawab untuk menuntut ilmu. Tapi karena kata-kata biasanya tak seindah kenyataan yang terpampang nyata, pada akhirnya itu hanyalah menjadi bualan belaka. Bolos kelas, main hp di kelas atau malah sibuk ngobrol sendiri sama teman di kelaslah yang jadi kegiatan rutinan saat guru/dosen nerangin materi. Gak heran kalau pas ujian malah bingung mau jawab apa, karena gak ngerti sama sekali. Dan ujung-ujungnya nyontek deh. Dan bukan rahasia umum lagi kalau pas ujian jadi kong kalikong deh buat cari jawaban sama teman-teman sepermainan. Terus ngapain capek-capek sekolah, kalau ilmu yang jadi tujuan datang kesana malah gak ada esensinya sama sekali?


3. Gak Mau Kasih Contekan = Pelit?

Kalian udah gak nyontek sih, tapi masih kasih contekan? Please ... hentikan kebiasan yang satu itu juga mulai sekarang. Dibilang pelit gara-gara gak mau kasih contekan? Dibilang sok pinter? Budek? Tau gak, dengan kalian gak mau kasih contekan itu malah kita telah membantu teman kita. Iya! Karena kita sudah nyelamatin dia dari kesesatan yang nyata. Coba kita pikirkan deh. Kalau kita terus-terusan ngasih dia contekan, dan membiarkan dia mengerjakan ujian dengan bergantung dari hasil contekan orang lain. Itu sama saja kita telah menjerat dia dengan tali kemalasan dan kebodohan. Itu ibaratnya sama aja kayak nyuapin anak dari bayi sampe gede! Dia gak akan bisa berkembang dan otaknya bakalan tumpul karena jarang diasah. Beneran deh, kalau kalian masih kemakan sama omongan yang satu ini, dan mau aja ngasihin contekan kalian karena takut dibilang pelit atau kasihan sama teman kalian yang pasang muka melas tiap mohon-mohon jawaban. Baca poin selanjutnya...


4. Daripada Memberi Contekan, Lebih Baik ...

Coba bantu ajarkan teman kita yang ngerasa lemah di mata pelajaran/kuliah tertentu. Atau kalian bisa saling diskusi dan belajar bareng. Klise memang, ala-ala anjuran yang ada di buku PKn. Tapi nyatanya ini benar-benar worth it banget buat kita dan teman kita kalau bisa dilakukan secara konsisten. Kalau ada tugas juga, kalian bisa ngerjain dan memecahkan masalah bareng buat menyelesaikan tugas. Hal ini selain bisa memberikan amal jariyah buat kita karena mau untuk saling berbagi ilmu, juga dapat membuatmu makin pinter. Tahu gak kenapa orang suka mudah lupa sama materi pelajarannya? Hafalan pas ujian juga biasanya suka nguap entah kemana setiap kali udah beres ujiannya. Jawabannya adalah karena setelah dapat ilmu itu, biasanya tidak dipelajari ulang lagi. Coba deh kalau sering-sering berbagi ilmu, ngajarin teman atau diskusi tentang pelajaran, biasanya ilmu yang didapat bakalan lebih mudah nempel di otak. Itu karena materi tersebut sering diulang-ulang, hingga akhirnya malah jadi hafal di luar kepala. Dan yang pastinya kegiatan ini jelas lebih barokah ketimbang nyontek pas ujian.


5. Jujur Sama Diri Sendiri

Dengan komitmen untuk enggak menyontek lagi, itu sama artinya kita telah mulai bersikap dengan jujur. Tidak hanya sama guru atau dosenmu, tetapi jujur dengan dirimu sendiri juga. Terlebih lagi sama yang Maha Melihat. Kalau kita nyontek, itu sama aja kita gak percaya dengan kemampuan diri sendiri. Ingat! Kejujuran itu adalah mata uang yang berlaku di mana-mana. Kalau kita jujur, semua hal akan menjadi lebih mudah. Mungkin terkadang terasa berat, tapi kalau sudah komitmen untuk dijalani pasti akan terasa lebih ringan ke depannya. Dan akan ada jutaan manfaat yang bakalan dirasakan. Bayangkan saja kalau nilai yang kita dapatkan selama ini di ijazah ternyata kebanyakan hasil nyontek dan tidak jujur, lalu kemudian ijazah tersebut dipakai buat ngelamar kerja dan untuk mendapatkan uang. Bagaimana coba?

Oke, mungkin barangkali cuma itu yang bisa saya sampaikan. Sekali lagi saya tegaskan bahwa saya sendiri bukan manusia yang sempurna dan juga tidak luput dari kegiatan mencontek di masa lalu. Tapi selagi masih ada waktu untuk berbenah, yuk mulai pelan-pelan ubah mental nyontek yang selama ini jadi budaya siswa dan mahasiswa, menjadi budaya jujur yang percaya dengan kemampuan diri sendiri. Bukan rahasia umum memang kegiatan yang satu ini karena sudah mengakar sejak lama, hingga bahkan tak jarang ada beberapa guru yang membiarkan meskipun tahu dan parahnya malah ada yang menyuruh siswa untuk saling menyontek. Meskipun begitu, bukan jadi halangan untuk kita dapat melawan arus. Jadilah agen perubahan dengan mental jujur yang haus akan ilmu.

Kalau kita salah satu yang berdiri di barisan para anti korupsi, kolusi dan nepotisme. Maka, kita juga harus 100% meninggalkan kebiasaan yang satu ini. Korupsi itu bisa dimulai dari hal-hal yang kecil. Dan kalau dari dini sudah menanam bibit-bibit kebiasaan tidak jujur, maka bukan tidak mungkin dikemudian hari akan berahkir jadi tikus pemakan duit rakyat!

Oke, see you in my next post!
     


02 Mei 2017

Tumbuh Dewasa Bersama Anime Naruto (Ending Episode 500)

Mei 02, 2017 2 Comments

Anime Naruto yang telah tayang sejak 15 tahun yang lalu mungkin telah berakhir sebulan lebih yang lalu di episode 500 dan menyisakan perasaan yang campur aduk, ada perasaan senang, sedih dan juga haru. Tetapi perasaan tumbuh dewasa bersama Naruto adalah yang paling membekas dan membuat para penggemar setianya tersadar bahwa ternyata ada banyak sekali hal-hal yang telah dilalui selama ini. Dan sudah ada banyak sekali hal-hal berharga yang mampir di kehidupan kita tanpa kita sadari. 

Dari yang rasanya baru saja kemarin mengenal yang namanya cinta monyet, sampai saat ini telah dipusingkan dengan pertanyaan "Kapan lulus? Kapan nikah?" Pfffft...

Lah Naruto aja udah nikah sama Hinata. Masa kamu belum? #cumabisanangisdipojokan #bukankode

Nyatanya meski keduanya pernah merasakan yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan. Dengan Naruto yang terus mengejar cinta Sakura, meskipun sejak awal hati Sakura hanyalah untuk Sasuke. Dan Hinata si pemalu yang hanya bisa diam-diam menyukai dan memperhatikan Naruto dari kejauhan. Pada akhirnya cinta salah satu pihak bisa juga bertepuk tangan terbalaskan. #apaansih

Ternyata jodoh si anak usil yang suka bikin onar di Konohagakure adalah gadis kalem yang sangat pemalu bahkan hanya untuk bicara pada si Naruto. Dan bukan Sakura yang rada centil yang juga jadi gadis idaman si alis tebal sejak mereka semua masih di akademi ninja.

Tapi sebenarnya yang paling sedih di cerita ending naruto bukanlah karena sejak awal kenal Naruto pas ada di TV diusia yang hampir sama dengan dia, tapi sudah dibalapin nikah aja sama si Naruto. Tapi sedih gara-gara disana udah gak ada lagi si Neji 😢

Dan korelasi ending Naruto dengan kehidupan kita adalah gak usah risau sama masalah jodoh. Sudah diatur sama Allah. Tak usah galau hanya karena belum nikah-nikah padahal kayaknya usia sudah mumpuni, sementara teman-teman sebaya sudah pada naik ke pelaminan. Karena jodoh itu gak akan kemana, makanya di rumah aja. #loh?

Bagaimana pun soal pernikahan itu bukanlah soal berlomba-lomba siapa yang paling cepat. Tapi substansi-nya adalah bagaimana mempersiapkan diri sendiri sebaik-baiknya dengan bekal ilmu agama yang cukup, sehingga kemudian pernikahan yang nanti akan dijalankan memang benar-benar bisa bernilai ibadah di sisi Allah. Karena nikah itu sebenarnya yang paling susah adalah ilmu-nya.

Jadi sibukkan diri saja dulu untuk meraih mimpimu, sekuat usaha Naruto untuk bisa jadi seorang Hokage. Entar yang lain bisa menyusul...

Loh kok jadi gak nyambung ya?... haha gak apalah ya...

Jadi, kembali lagi ke intinya.

Salah satu hal yang paling membuat saya paling berkesan dengan serial Naruto adalah bagaimana cerita tentang mimpi, persahabatan, keluarga dan pertempuran yang dilalui Naruto, teman-temannya dan juga penduduk desa Konoha dapat dikemas dengan sangat apik melalui segala macam dinamikanya. Yang mungkin saja ditawarkan oleh banyak manga dan anime lain. Tapi Naruto adalah yang paling berkesan buat saya sejauh ini. Ditambah soundtrack OP dan ED nya yang hampir jarang membuat kecewa dengan arti yang membangkitkan semangat. Dan selalu memberikan nostalgia tersendiri setiap kali sedang mendengarkannya.




Saat-saat awal dimana Naruto mengalami masa-masa sulit hidup sebatang kara dan dihindari warga desa karena sejarah kelahirannya bersama Kyubi yang tersegel di dalam tubuhnya. Melakukan hal-hal nakal dengan mencoret-coret monumen wajah para hokage di desa, hanya untuk mendapatkan perhatian para penduduk desa Konoha. Naruto yang kesepian dan ingin diakui oleh para penduduk desa. Hingga cerita bagaimana guru Iruka menjadi orang pertama yang mau mempercayai dan mengakui keberadaannya, bahkan menyayangi Naruto seperti keluarganya sendiri. Meskipun guru Iruka tahu bahwa sosok Kyubi yang bersemayam di tubuh Naruto dan dibenci oleh warga desa telah membunuh orang tuanya di masa lalu.

Makanya rasanya jadi terharu banget pas Naruto dengan segala gengsi yang ada lalu meminta guru Iruka jadi pengganti wali orang tuanya di pernikahannya. Meskipun guru Iruka sendiri masih jadi bujangan tua. Pfftt ...

Di episode ke 500 ini, senang juga bisa lihat semua teman-teman Naruto dari angkatannya di akademi Ninja datang berkumpul menghadiri pernikahannya. Mantan Hokage keenam yang hanya sementara, Kakashi, yang masih aja stay cool dengan masker yang menutupi mukanya. Konohamaru yang sudah beranjak remaja sibuk membantu pernikahan ninja panutannya bersama teman timnya. Bahkan melihat tingkah laku absurd Rock Lee dan guru Guy yang masih aja maksa latihan taijutsu dengan berjalan menggunakan kedua tangan mereka, meskipun sedang menghadiri upacara pernikahan. Sampai surat ucapan Selamat dari Sasuke yang dialamatkan ke Sakura melalui seekor burung.

Padahal rasanya baru saja Naruto lulus dari akademi ninja lalu bertemu Sakura dan Sasuke sebagai bagian dari timnya di tim 7 dibawah bimbingan guru Kakashi. Serta bagaimana lika-liku kehidupannya dulu saat diremehkan impiannya untuk menjadi hokage selanjutnya di desa Konoha. Tapi nyatanya, Naruto mampu membuktikan bahwa ia benar-benar bisa mewujudkan impiannya dengan diangkatnya dia menjadi hokage ke-7.

Dan kini melihat Naruto, Sasuke, Sakura, Hinata, Kiba, Sai, Tenten, Shikamaru, Shino, Chouji, Ino, Temari, Rock Lee, Gaara si kazekage desa pasir alias Sunagakure, Kankuro, bahkan sampai si Akamaru (udah sepuh) telah tumbuh menjadi dewasa, saya pun tersadar, bahwa saya juga telah ikut tumbuh dewasa bersama mereka. Serta betapa banyak sudah perubahan yang terjadi di diri saya dan juga semua yang mengenal Naruto sejak masih sama-sama baru anak bau kencur.

Sebenarnya banyak banget spoiler cerita Naruto lewat film-filmnya apalagi lewat manganya. Tetapi entah kenapa yang versi anime serasa lebih membekas rasanya.

Arigatou om Masashi Kishimoto for all Naruto stories, and welcome buat kisah Boruto.

See you in my next post! ✌



14 April 2017

Nostalgia Game BULLY : Scholarship Edition Indonesia

April 14, 2017 1 Comments

Oke hello guys ... akhirnya saya nulis lagi nih postingan tentang game. Tapi saya belum bisa lanjutin postingan tentang Clock Tower 3 yang lalu dalam waktu dekat ya, karena masih belum dapat ilham untuk menuliskannya. Entah sampai kapan~~~

Jadi, sebenarnya sejak beberapa tahun belakangan saya udah jarang banget yang namanya main game. Apalagi update soal game-game terbaru. Sejak mulai beranjak dewasa saya udah jarang mainin konsol game atau game di pc, eaaaa. Karena mulai meninggalkan kebiasaan main game, maka kalau ditanya, saya tahunya paling game yang jadul-jadul aja. Dan i'm not pro for sure.

Oh ya, saya juga gak terlalu suka main game di hp atau yg bisa didownload di PlayStore, jadi saya juga enggak banyak tahu caranya main game-game di hp apalagi yang main secara online itu. Meskipun setahu saya penggemarnya banyak dan sangat populer saat ini.

Tapi gak tahu kenapa, kalau ingat game-game yang saya suka mainin dulu kayak suka jadi kangen gitu. Hahha ... tapi desire buat maininnya sih udah gak terlalu menggebu-gebu sih. Hanya sebatas kayak mau nostalgia aja masa-masa kecil pas masih hobi-hobinya mainan. Dan kayak terkadang suka ngingat-ngingat gitu jalan cerita gamenya, which is video game yang ada storyline-nya gitu. Makanya saya jadi pengen nulis review tentang game-game yang saya suka pas jaman dulu di blog ini sekarang. Siapa tau ada pembaca yang lagi pengen nostalgia juga, kan?

Nah, jadi salah satu game yang menurut saya paling seru pas dulu itu salah satunya adalah game BULLY Scholarship Edition. Game ini memang sudah lama, tapi kayaknya masih seru dan relate deh kalau dimainin di zaman sekarang.

Oke, jadi saya pertama kali mainin game ini tuh pas liburan naik kelas 2 SMP sekitar tahun 2008. Waktu itu mainnya di rental PS punya om pas lagi main ke Jawa Tengah, dan artinya waktu itu saya main sama para stranger gitu, gak bayar lagi aduhhh.

Dan wow ternyata keren banget gamenya kayak mirip main GTA tapi versi anak sekolahan makanya kayak masih sama-sama ada unsur kekerasannya gitu, dan waktu itu menurut saya visual grafik video gamenya udah sangat bagus banget lah untuk ukuran sekelas PS2. Tapi jangan bandingkan dengan PS4 ya, karena apalah dah terpelanting PS2 mah kalau soal grafik...

Karena mainnya rasanya cuma sekilas doang, cuma buat ngisi waktu luang pas lagi gak ada agenda jalan-jalan keliling Jawa. Jadinya game itu kayak membayangi kepala saya buat mainin lagi gitu lebih jauh, tapi sayangnya gak bisa. Karena waktu itu di rumah udah gak buka rental PS lagi, dan artinya bapak gak beli kaset-kaset PS lagi buat distock. Dan saya kayak gak punya daya buat cari kaset gamenya karena cuma anak SMP doang saat itu. Dan akhirnya saya pun beralih ke komik-komik dan nonton anime untuk mendistraksi diri saya dari pengen mainan PS, terutama game BULLY ini.

Oh ya FYI, bapak saya udah gak buka rental PS lagi waktu itu (sebelum liburan ke Jawa) jadi semua PS kami dikirim ke Jawa Tengah buat bisnis keluarga disana. Dan hanya menyisakan satu PS 2 yang sampai saat ini masih awet banget dan gak rusak sama sekali. Kayaknya sih gara-gara udah diganti pake hard disk gitu dulu, jadi gak perlu ganti optiknya mulu. Dan nyatanya memang awet banget, cuma sayangnya pilihan main gamenya jadi terbatas gitu, cuma itu-itu doang dan gak bisa pakai kaset lagi mainnya.

Oke, back to topic...

Nah, jadi akhirnya selang beberapa tahun (gak ingat tepatnya kapan) setelah pertama kali main BULLY saya akhirnya bisa mainin lagi game ini. Yeayyy!

Tapi udah gak lewat PS 2, tapi pakai game versi PC-nya. Which is saya pakai laptop saya buat maininnya. Dan ternyata gak ada perbedaan yang berarti pas maininnya, selain masalah penggunaan keyboard dan bukannya pakai stick.

Dan setelah saya mainkan lagi, akhirnya saya mulai bisa memahami jalan cerita yang disuguhkan di game ini. Yang mana saat mainin game ini otak saya mungkin udah cukup mumpuni untuk bisa memahami maksud gamenya dengan lebih baik. Walaupun tetap aja masih hobi ngeskip bagian video pas sebelum mulai misinya.

Sebelum saya ceritain kesan dan pesan(?) pas main game BULLY. Ada baiknya saya ceritain sedikit ya tentang gamenya terlebih dahulu.



Jadi, BULLY ini masih satu saudara sama Grand Theft Auto (GTA) makanya masih gak jauh-jauh dari kekerasan gamenya karena memang diperuntukkan buat pemain 13+ gitu. Yaitu sama-sama dirilis dan dikembangkan oleh Rockstar. Dirilis tahun 2006 pertama kalinya untuk platform PS2. Dan pada tahun 2008 dibuatkan versi Scholarship Edition untuk versi Wii, Xbox 360 dan PC (Microsoft). Bedanya sih kayaknya cuma di tambahan kelas. Di Scholarship Edition ada tambahan kelas untuk pelajaran Matematika, Geografi, Biologi dan Musik.

Ceritanya bermula lewat adegan sebuah mobil yang tengah melaju di jalan. Di dalam mobil tersebut ada anak cowok berambut pitak yang sedang berdebat dengan ibunya, dan ada lagi seorang laki-laki paruh baya sedang menyetir, yang ternyata merupakan ayah tiri baru anak itu.

Sebut saja nama anak itu Jacky (hahaha enggak deng namanya Jimmy Hopkins, coy). Ternyata si Jimmy ini ceritanya mau dikirim ke Boarding School gitu alias sekolah asrama sama ibunya. Nah belakangan diketahui si Jimmy ini abis dikeluarin dari sekolahnya yang sebelumnya karena kelakuan nakalnya. Bahkan dia hampir gak diterima di banyak sekolah karena track record-nya yang jelek di sekolah sebelumnya. Dilain sisi si Jimmy ini kayak berpikir ibunya pengen ngebuang dia gitu, karena mau asyik berduaan sama suami barunya aja.

And finally, Jimmy pun sampai di sekolah barunya. Bullworth Academy. Entah apa maksud dari Bull nya, entah Bull (Banteng) atau singkatan dari Bully (haha... ya kali). Yang pasti sekolah ini itu isi orangnya macem-macem banget. Ada yang kayak masih SD gitu sampai yang badannya seukuran anak kuliahan.

Jadi sekolah ini sepertinya sekolah terpadu gitu. Selain itu seragam yang mereka gunakan berbeda-beda. Di sekolah ini juga seperti ada kasta-kasta (geng/kelompok) tertentu yang menentukan popularitas dan kedudukan antara siswa satu dengan siswa lainnya di sekolah. Dan sesuai dengan namanya, game ini secara garis besar menceritakan tentang sistem dan teknis pembullyan yang terjadi di Bullworth Academy, sekolah barunya Jimmy.

So, di sekolah baru Jimmy ini ada beberapa kelompok geng yang memiliki base camp mereka masing-masing :

1. Russel and the Gank. Buset dah ... pake the gank segala. Alias geng Bullies. Nah ini adalah kelompok pembully yang paling pertama mulai ngebully si Jimmy pas dia masuk sekolah. Mereka dicirikan dengan pakaian seragam kemeja berwarna putih polos dengan celana panjang abu-abu (mirip seragam anak SMA di Indonesia). Seragam mereka cenderung serampangan (digulung-gulung, kancing terbuka, dikeluarkan). Anak-anak yang ada dalam kelompok ini terkenal suka mengandalkan otot mereka instead their brain. Mereka adalah anak-anak yang paling jago dan hobi dalam hal ngerjain anak-anak lain seperti menyembunyikan mereka kedalam loker, mendorong masuk ke tempat sampah, menempelkan kertas ke punggung dengan tulisan 'kick me', melempar buku kearah siswa lain, ngelempar kelereng di lantai atau bahkan sampai cairan kimia yang kayak bom petasan dan tingkah-tingkah pembullyan fisik lainnya yang identik dengan anak-anak nakal. Mereka tidak punya tempat nongkrong yang spesifik karena cenderung berkeliaran dimana saja, terutama di asrama cowok dan di dalam gedung sekolah. Bos dari geng ini bernama Russel Northtop, anak yang berbadan sangat besar tapi bukan gendut. Russel ini terkenal mudah ngamuk dan gampang tersulut emosinya. Berkelahi seperti algojo adalah keahliannya.

2. Nerds. Sesuai namanya mereka adalah anak-anak kutu buku yang tentunya punya base camp spesial yaitu di perpustakaan. Kelompok ini dicirikan dengan anak-anak yang memakai seragam sweater berwarna hijau, berkacamata dan memiliki tampang nerd dengan properti buku yang sering mereka bawa-bawa. Mereka adalah target utama pembullyan Russel and the gank. Mereka awalnya tidak punya respect pada Jimmy karena citranya yang buruk sejak awal kedatangannya ditambah lagi dengan tampangnya. Tapi kemudian para nerdies ini malah mulai menggunakan jasa Jimmy untuk melindungi mereka dari serangan bully geng Russel dan geng lainnya. And then si Jimmy jadi banyak dapat uang hasil misi dari kelompok nerdies ini. Selain sering ada di perpus, mereka juga punya base camp sendiri yaitu di gedung astronomi dekat dengan lapangan baseball. Ketua geng Nerdies ini adalah Earnest Jones, si jomblo ngenes yang diam-diam sangat berambisi untuk menjadi presiden siswa di sekolah.

3. Preppies. Nah ini nih kelompok paling bergengsi disini, karena para anggotanya adalah anak-anak orang kaya. Dipimpin oleh anak bernama Derby Harington. Ciri-ciri mereka adalah yang memakai seragam sweater berwarna biru laut dan rata-rata memiliki postur tubuh yang tinggi. Mereka terkenal sombong tapi gak senakal anak-anak geng Bullies. Yang paling spesial adalah mereka punya kayak gedung sendiri di dalam lingkungan sekolah yang sangat wah dalamnya. Belum lagi mereka ternyata juga punya base camp di luar sekolah, dipinggir pantai gitu tempatnya dan di tengah misi Jimmy ambil alih tempat ini buat jadi rumah singgah save game karena berhasil menaklukan anak-anak Prep yang tajir-tajir ini. Hahahaha.

4. Jocks. Nah, kalau anak-anak atlit yang maniak olahraga satu ini biasanya sering ditemui di sekitaran gedung aula olahraga sekolah atau gedung gym/pool dan juga di lapangan baseball. Dipimpin oleh Ted Thompson. Mereka rata-rata memakai atribut baseball seperti jaket, kaos, topi, dan para anak-anak gadisnya memakai kostum cherrs. Kelompok ini terkenal galak banget kalau ada yang masuk ke daerah teritorial mereka, gak heran lah soalnya mereka dikenal sebagai geng paling kuat di sekolah. Si Jimmy bahkan suka dikejar-kejar kalau lagi ada di daerah kekuasaan mereka ini. Masalahnya mereka ngejarnya bukan satu orang tapi rame-rame! Dan kalau ketangkap, si Jimmy ini bisa dihajar abis-abisan. Pokoknya anggota mereka adalah yang paling cenderung kuat sebagai lawan berkelahi bagi Jimmy, ditambah postur tubuh mereka yang atletis dan besar-besar membuat Jimmy seringkali harus berujung masuk ke UKS jika mencoba melawan mereka di awal-awal permainan (skill berkelahi masih dasar).

5. Greasers. Anak-anak ini punya ciri khas memakai jaket kulit/denim dan celana jeans. Berpenampilan tidak seperti anak sekolahan. Tempat kekuasan mereka adalah bengkel auto yang masih ada di sekitar lingkungan sekolah serta New Coventry (yang mirip daerah industri kota). Ibaratnya penampilan mereka itu kayak anak-anak SMK teknik mesin/otomotif gitu. Geng ini dipimpin oleh anak bernama Johnny Vincent, dan geng mereka adalah yang terkuat kedua setelah geng para atlit. Misi bersama para Greaser dimulai saat si Johnny meminta bantuan Jimmy untuk memata-matai pacarnya Lola yang berselingkuh darinya dengan Gord.

6. Anak-anak yang tidak teridentifikasi (tidak punya geng tertentu) yang menjadi bagian dari cerita utama dan misi :

-Gary Smith : Nah ini orang pertama yang mencoba bersosialisasi dengan Jimmy saat ada di sekolah barunya, meskipun Jimmy awalnya terlihat sama sekali tidak tertarik dengannya. Gary ini wajahnya tergolong lumayan lah kalau dibandingkan dengan Jimmy, dengan ciri khas alis yang terbelah. Mereka akhirnya menjadi teman dekat dan banyak melakukan misi bersama. Sayangnya diakhir-akhir chapter, si Gary telah menjadi pengkhianat dan bahkan berusaha untuk memfitnah Jimmy agar dimusuhi oleh orang-orang satu sekolah.

-Pete Kowalski : Salah satu teman dekat Jimmy lewat perkenalannya dengan Gary. Mempunyai kepribadian yang cenderung nerd, yaitu sangat pemalu dan minderan. Seringkali juga jadi bahan mainan Gary saat di asrama untuk diteasing. Petey adalah orang yang tetap menjadi sahabat Jimmy, meskipun Gary sendiri telah berkhianat dari Jimmy. Bahkan Petey selalu membantu Jimmy saat semua orang menjadi marah dan mulai kembali memusuhi Jimmy akibat ulah si Gary.

-Zoe Taylor : Gadis yang pernah dikeluarkan dari sekolah Bullworth oleh kepala sekolah karena mengadu tentang pemukulan yang dilakukan oleh kepsek sendiri. Di akhir misi, Jimmy kemudian membantu Zoe untuk bisa kembali bersekolah di Bullworth Academy.

Nah, kayaknya cukup deh penjelasan tentang geng dan beberapa tokoh yang ada di dalam game Bully. Karena siswa lain yang muncul saat bermain tidak tergabung dalam kelompok geng apapun, dan bukan merupakan bagian utama dari cerita BULLY. Hanya sebagai pemanis buatan biar ceritanya kelihatan lebih real barangkali.

Secara garis besar game Bully menceritakan perjalanan Jimmy di sekolah barunya. Dari yang benar-benar 0% respect dari semua geng, hingga mendapatkan 100% respect dari mereka semua setelah semua misi yang Jimmy lakukan dapat menaklukan geng mereka. Sejak awal mulai bersahabat dengan Gary, sampai harus bermusuhan karena ambisi pribadi Gary. Dan... untuk detail cerita, mending mainin sendiri aja kan ya... hahaha

Fitur dari game Bully ini sebenarnya memang mirip kayak GTA, tapi versi anak sekolahan. Dia bisa naik sepeda dan juga skuter tapi gak bisa naik mobil. Kalau lagi males jalan si Jimmy juga bisa pakai skateboardnya, atau kalau lagi iseng bisa mainan pakai ketapelnya atau gak foto-foto wajah siswa yang berkeliaran. Untuk melengkapi foto buku tahunan yang didapatkan setelah complete dengan kelas fotografi.

Di tengah chapter, gerbang sekolah terbuka dan Jimmy bisa main-main ke kota. Nah, orang-orang yang ada di kota atau di luar lingkungan sekolah ini kemudian disebut dengan Townies.

Di luar sekolah, Jimmy bisa pergi ke toko baju dan salon untuk mengubah penampilannya, bekerja sambilan mengantar koran atau memotong rumput taman, berbelanja di toko serta menginap di rumah save house. Oh ya, si Jimmy ini juga bisa berenang seperti Carl Johnson (CJ) di GTA SA ternyata.

Yang paling asyik dari suasana di luar sekolah adalah ada tempat bermain di kota yang buka 24 jam dengan tiket masuk seharga 1 dollar. Ada beragam wahana permainan seperti roller coaster bahkan sampai arena balapan go kart yang bisa dimainkan.

Ada pula pameran orang-orang freak di tempat ini. Disini juga banyak tempat permainan dengan bonus kupon yang bisa ditukarkan dengan macam-macam hadiah. Bahkan bisa sampai tukar motor skuter disini. Sayangnya gak seperti di GTA, Jimmy layaknya manusia di dunia nyata yang bisa kecapean kalau terlalu lama bermain. Sehingga sebisa mungkin harus segera pulang ke asrama untuk tidur kalau gak mau pingsan di tengah jalan. Tapi kalau malas jalan untuk pulang, bisa naik bus dengan berhenti di bus stop yang tersebar di beberapa titik lalu pencet R dan akan diantar sampai depan gerbang sekolah.

Main di game bully juga gak bisa sebebas main GTA. Saat bolos jam pelajaran, Jimmy bisa ditangkap oleh gurunya. Bahkan jika dia bolos ke luar sekolah, polisi yang patroli juga akan ikut menangkapnya dan membawanya kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran. Tidak hanya itu, kalau bermain sampai kemalaman dan tidak berada di asrama setelah jam 10, guru dan polisi ini juga akan menangkapnya dan membawanya ke dalam asrama untuk segera tidur. Anak sekolahan banget ya~

Kalau busted karena melakukan pelanggaran, si Jimmy juga harus menjalani hukuman dari guru. Biasanya ujung-ujungnya sih disuruh memotong rumput di halaman sekolah dengan mesin pemotong yang bisa disetir.

Dan masih banyak banget lagi hal-hal menarik yang ada di game bully ini selama menjalankan misi-misinya. Yang pasti game ini merupakan game favorit saya banget karena unik ceritanya dan menyenangkan banget buat dimainin. Tapi satu hal yang harus diingat, jangan pernah tiru adegan kekerasan maupun vandalisme yang ada di game ini ya!

Oke, see you in my next post! ✌



20 Februari 2017

Xenophobia Masyarakat Korea Selatan

Februari 20, 2017 0 Comments

Teman-teman semua, terutama nih yang demen banget sama yang namanya Korea, pernah gak nonton reality show Korea di KBS World yang judulnya 'My Neighbour, Charles' (MNC)?



Nah, jadi saya suka banget nih pantengin acara ini lewat Youtube. Dalam rangka mempelajari bahasa sekaligus budaya Korea, acara TV ini cocok banget buat ditonton. 

Apalagi disini bakalan digambarkan gimana sih kehidupan para WNA dari berbagai penjuru dunia yang sedang tinggal di Korea Selatan, baik untuk sekolah, kuliah, bekerja bahkan menjadi ibu rumah tangga disini. 


Yang pasti ini reality show recommended banget buat yang punya keinginan untuk tinggal dan sekolah disana, dan menjadi seorang diaspora di Korsel tentunya.

Tapi, setelah menonton hingga puluhan episode dari MNC, saya akhirnya sampai pada satu titik kesimpulan bahwa ternyata :

Mayoritas masyarakat Korea cukup rasis dalam menyikapi adanya para pendatang asing ke negara mereka.

Bagaimana mengatakannya, ya? Hmmm...

Jadi, gini ... mereka itu ingin masyarakat global memandang mereka sebagai negara yang ramah dan baik, tapi dilain sisi mereka sepertinya tidak bisa menghilangkan satu phobia kronis mereka.

Xenophobia.

Nah, xenofobia ini sendiri adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing. Beberapa definisi menyatakan xenofobia terbentuk dari keirasionalan dan ketidakmasukakalan.

Ya, ini adalah kenyataan yang sangat pahit bagi yang punya keinginan tinggal disana, tapi inilah kenyataan yang sesungguhnya. Mayoritas dari mereka itu kayak punya alergi gitu kalau ketemu sama orang asing.


Bahkan dalam kasus yang paling parah, orang tua di Korea bahkan secara terang-terangan berusaha menjauhkan anak mereka berdekatan apalagi berteman dengan anak-anak asing, terutama yang berkulit hitam atau gelap. Intinya mereka itu sering menunjukkan sikap rasis, entah secara terang-terangan atau pun hanya secara implisit. Jadi gak heran kalau orang Korea itu rasisnya mengakar banget dan sulit untuk dihilangkan.


Sebenarnya hal ini sendiri erat kaitannya dengan kondisi masyarakat mereka yang sangat homogen, sehingga gak aneh kalau mereka itu jadi rasis dan bersikap antipati kepada orang-orang yang terlihat 'aneh' dan berbeda dari mereka.


Tapi, jangan khawatir! Meskipun mayoritas orang Korea cukup rasis, para generasi millenial mereka ternyata cukup berpikiran lebih terbuka kok. Jadi, kalau ada rencana mau tinggal atau kuliah di sana gak perlu takut berlebihan untuk permasalahan rasisme ini sih.

Selain punya xenophobia, orang-orang Korea itu punya semacam standar ganda gitu juga. Mereka itu nasionalis banget sama masalah apapun yang menyangkut negara mereka. Selalu mati-matian bela negaranya. Jadi kalau ada warga asing di negara mereka itu, somehow mereka selalu memaksakan peribahasa di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. 

Jadi, apapun yang biasa dilakukan di Korea, mau gak mau harus diikuti juga sama orang asing yang tinggal disana. Seperti maksa mereka untuk mengikuti acara minum-minum yang sudah jadi kebiasaan mereka.

But... in other case, pada saat mereka jadi diaspora di negeri orang mereka tuh malah kayak gak mau melepas kebiasaan mereka selama di Korea, bahkan meskipun hal itu bertentangan dengan norma dan adat di negara itu.

Yah, jadi kesimpulannya sih, ya gitu deh... nonton aja acara ini dijamin pasti bakalan kaget dan mungkin bisa memberikan sedikit gambaran kalau kita jadi orang asing yang tinggal disana. Intinya disana itu kayaknya harus kuat-kuat iman dan taqwa sih ... hehe

Oke, see you in my next post! ✌

14 Januari 2017

Menjadi Manusia Homo(gen)

Januari 14, 2017 2 Comments

Belakangan ini saya banyak berpikir kenapa orang-orang sepertinya cenderung selalu ingin mengikuti segala sesuatu yang sedang ngetren secara 'berjama'ah'.

Bukan masalah saya memang, lagipula itu adalah hak masing-masing. Tapi kadang saya jadi risih sendiri, kalau tren itu mengarah kepada hal-hal yang negatif.

Udah lah ya no offense. Pokoknya apapun yang kalian pikirkan mungkin itu yang menjadi maksud saya disini.

Kadang-kadang juga makin kesini kiblat tren anak-anak muda bahkan sekarang gencar juga diikuti orang-orang yang sebenarnya sudah tua dan berumur, mulai aneh-aneh deh.

Anehnya lagi, yang gak ngikutin tren seakan-akan malah terkesan seperti orang yang kolot dan membosankan. Gak gaul, gak up to date lah pokoknya.

Iya mungkin memang begitu.

Tapi pernah gak kamu berpikir tentang prinsip hidup kamu sendiri?

Apakah kamu memang merasa nyaman dengan mengikuti apa yang sedang booming dan populer hanya demi sebuah pengakuan orang lain. Bahwa kamu gak ketinggalan jaman? bahwa kamu keren?. Padahal sebenarnya kalau kamu gak ikutin pun kamu tetap akan baik-baik saja.

Ada yang demi beli hape mahal yang katanya bergengsi, rela jual diri bahkan jual organ tunggal tubuh. Hmmm ... pikir aja sih pakai akal sehat. Yang sehat akalnya saya yakin pasti gak akan mau melakukan hal yang demikian ekstrim dan nonsense.

"Biar kekinian," begitulah celoteh mereka.

Sekarang juga banyak banget orang-orang yang sudah jadi manusia hedon demi bisa ngikutin setiap tren busana terbaru ala seleb-seleb Amrik yang dianggap keren dan adorable. Padahal tren-tren tersebut hampir gak ada yang bener sama sekali. Dari pakai baju ketat, kekecilan, keliatan udel sampai baju transparan yang udah kayak jala ikan sungai. Semuanya rela dijabanin demi jadi bagian dari tren masa kini.

Hilanglah sudah rasa malu saat menampakkan aurat. Semuanya diumbar tanpa ada perasaan takut. Takut kalau Allah murka pada mereka. Ketika hidup di zaman dimana sok suci dianggap lebih buruk daripada sok nakal.

Selalu saja kalimat "Ini hidup gue, gue yang jalanin. Kok lo yang sewot? Urusan gue dengan Tuhan itu urusan gue, dosa-dosa gue kenapa lo yang sibuk?! Bukan urusan lo!" akhirnya menjadi kalimat pembenaran andalan yang sering saya temukan di dunia maya anak-anak remaja masa kini. Yang hidupnya mulai belok dari jalan agama yang lurus.

Mereka selalu saja marah apabila ada yang mencoba menasehati mereka baik-baik.

Padahal nyatanya apa yang mereka lakukan barangkali telah banyak meng-influence anak-anak ABG labil lainnya untuk meniru juga gaya busana dan kelakuan mereka yang terilham dari budaya barat. Yang jelas banget bikin hati orang tua manapun yang takut anaknya dijilat api neraka kelak, sakit bangettt.

Kalau sudah begitu, apa masih bisa dikatakan itu cuma urusannya sendiri? Sedangkan apa yang dia lakukan telah mempengaruhi kehidupan banyak orang?

Biar bisa foto ala-ala selebgram, upload di instagram kasih caption bahasa Inggris ditambah hashtag #ootd, siapa tau di repost sama bla bla bla adalah tujuan mereka melakukan semua itu. Demi dapat kepopuleran yang sebenarnya bagi saya bukanlah kebahagiaan hakiki yang sejatinya manusia cari.

Intinya terkadang yang buat geleng-geleng kepala itu. Banyak banget orang-orang yang rela melakukan apapun bahkan menghalalkan segala cara hanya buat bisa jadi bagian dari tren. Biar kelihatan keren lah, biar gak ketinggalan jaman. Padahal tren yang diikuti sama sekali gak kekinian dan modern, malah cenderung kemunduran. Karena banyak meniru gaya manusia pada zaman batu yang digambarkan dalam buku-buku pelajaran Sejarah.


Source : bonikids.blogspot.co.id


Udah ah gelap ... gak tau mau ngomong apa lagi. Cuma mau bilang aja buat yang baca, yuk jadi diri sendiri aja. Apa adanya. Kalau memang mampu dan ngerasa nyaman dengan ngikutin tren yang ada serta dilakukan tanpa melanggar prinsip agama dan sisi normatif yang ada, ya monggo. Tapi kalau belum mampu dan bahkan sama sekali ngerasa gak nyaman, apalagi tren itu sudah melanggar perintah agama dan norma-norma yang ada. Please gak usah dipaksain dan dilakukan lah ...

Jadilah manusia yang punya prinsip! Karena dengan prinsipmu itulah yang bakal membedakan kamu dengan yang lainnya di dunia yang fana ini. #eaaa

Masih mau jadi manusia homo(gen)???

Oke deh, see you in my next post! ✌