Fenomena Hallyu Wave memang sudah sejak lama melanda Indonesia, dan sampai saat ini tampaknya 'virus' Hallyu Wave semakin ganas dan makin sulit untuk dikendalikan. Bahkan sampai saat ini masih belum ditemukan vaksinnya. Hmmm... *mikir
Dan salah satu gejala hallyu wave yang dapat menguras energi fisik dan batin secara ekstrim adalah kecanduan drama Korea.
Bagaimana tidak? Setelah para penggemarnya 'khatam' dengan drama Korea yang tayang sepanjang lebih dari selusin episode, drama lain yang tak kalah seru pun kembali tayang dan menggoda untuk ditonton. Dan selamat datang mata panda, marathon tak berkesudahan serta baper yang sulit hilang dari hati para jomblo sesaat dan sesudah nonton drama oppa-oppa ganteng. *pengalaman
Kalau dulu pas saya masih SMP kelas 3, pas lagi jaman-jamannya booming BBF (Boys Before Flowers) yang tayang di chanel ikan terbang pas tengah malem, suka sama Korea tu ibarat aib yang sangat memalukan. Temen-temen yang pecinta sejati sinetron, musik dan artis Indonesia pasti bakalan ngolokin temen-temennya yang mulai demen Korea, dan akhirnya para pecinta Korea bakalan menyembunyikan identitasnya sebagai penyuka Korea dan hanya membuka kedoknya kalau ketemu dengan sesamanya(?) aja. Pfft *apaan sih kok kesannya jadi kayak kaum ... eng ing ong sih
Tapi kayaknya kalau sekarang fenomena yang kayak gitu malah udah jarang ya. Sekarang sih kayaknya malah hampir semua orang dari berbagai elemen
Makanya kalau mau sembuh itu possibility-nya sebenarnya cukup kecil. Apalagi kalau sudah di tahap stadium 4 (alias maniak).
Hehehe ... saya tahu kok alasan kenapa banyak banget yang suka sama Korea bahkan mungkin semakin tergila-gila, khususnya industri entertainment-nya. Kalau dibandingkan dengan sinetron-sinetron yang senantiasa konsisten dengan font-nya itu, memang drama Korea jauh lebih unggul. Pun dengan film-film Korea. Apalagi masalah K-Pop yang gak ada abisnya dan selalu ada yang baru buat dilihat. Hmmm ... makin susah deh ...
Tapi selalu ada banyak jalan menuju Roma, right? Tidak ada yang tidak mungkin. Kalau Anda mau sembuh dari kecanduan Korea (secara spesifik : drama Korea) yang mungkin sudah mulai menganggu kehidupan mutual Anda dengan orang-orang yang Anda sayangi.
Sebagai orang yang mulai sembuh dari kecanduan nonton drama Korea, saya punya beberapa tips yang mungkin berguna untuk mengurangi kecenderungan terhadap kesukaan pada drama Korea yang sudah terlalu berlebihan.
Source : dramafever.com |
"Goodbye mata panda!" :'D
1. Unlike, unfollow dan jauhi segala sesuatu yang berbau Korea. Mau akun artis Korea, klub fans Korea, apalagi akun update-an drama Korea terbaru beserta akun-akun bocoran sinopsis dari semua media sosial yang Anda punya. Bahkan kalau punya teman yang hampir tiap hari kerjaannya share segala sesuatu tentang drama Korea langsung berhenti ikuti saja. Intinya, bersihkan segala media sosial dari seliweran Korea-Korea-an.
2. Berusaha hindari menonton, biarpun sekilas saja drama Korea baik di YouTube, layanan streaming bahkan di Line Today sekali pun, karena hal itu dapat memicu kecanduan untuk menonton terus jadi muncul. Alihkan perhatianmu atau substitusikan kebiasanmu ke hal-hal lain yang tak kalah menarik tapi tidak membuatmu kehilangan banyak waktu yang berharga. Asah soft skill mau pun hard skill untuk menambah kemampuan diri sepertinya jauh lebih baik daripada menghabiskan banyak waktu di depan layar monitor untuk menyaksikan drama Korea berepisode-episode.
3. Dekatkan diri pada Allah SWT bagi yang muslim wa muslimah. Nah, ini sebenarnya adalah cara yang paling ampuh dan paling utama. Sengaja saya tulis belakangan biar makin ngena. Perbanyak ibadah dan mengingat Allah, insyaAllah perlahan-lahan kebiasaan nonton drama Korea bisa perlahan-lahan berkurang.
Ya, jadi itu dia tips-tips dari saya buat yang pengen berhenti dari kecanduan nonton drama Korea. Cukup simple, tapi kalau dilakukan dengan komitmen, bisa cukup banyak berdampak juga loh. Intinya segala sesuatu yang sudah berlebihan itu tidak baik, 'kan?
Sebenarnya saya sendiri masih suka kok sama hal-hal yang berbau Korea. Tapi untuk nonton drama Korea bener-bener udah jarang banget setelah saya selalu menghindari setiap berita update-an drama-drama terbaru, begitu pun dengan hal-hal yang berbau entertainment Korea.
Kalau sekarang, saya sih malah prefer untuk belajar bahasa dan budaya Korea. Somehow saya jadi suka banget buat belajar bahasa Korea, dan media belajar yang saya pakai pun teralih lebih condong ke buku-buku bahasa Korea maupun berita-berita bahasa Korea yang ada di Naver.
Ketimbang belajar dari percakapan di drama, belajar lewat video-video belajar bahasa Korea di YouTube pun bisa jadi lebih interesting dan cepat banyak terserap. Karena gak pakai baper ngikutin alur ceritanya kali, ya? hehehe
Eh, atau mungkin ini bisa jadi salah satu tips juga, ya? Alihkan ke belajar bahasa Korea aja. Karena bisa jadi hard skill juga dalam menguasai bahasa asing lo. Ya gak?
Oke deh, see you in my next post ya! ✌
Tidak ada komentar:
Posting Komentar